Tulisan YIA pertama yang kami temukan ada di lantai 2, saat kami hendak pergi mencari lokasi stasiun -- karena kami akan melanjutkan perjalanan ke Stasiun Tugu (kami berencana ke Solo naik KRL).
YIA rupanya belum sepenuhnya selesai dibangun, terutama bagian interiornya. Kami masih menemui beberapa pekerja yang menyelesaikan pekerjaan membangun miniatur Yogya di lorong lantai 2. Selain miniatur tugu juga ada miniatur jalan Malioboro.Â
Bisa dibayangkan alangkah cantiknya bandara YIA jika selesai semua detail interiornya, lengkap dengan lampu-lampu jalan khas Malioboro. Kami -- tentu saja -- menyempatkan diri foto-foto di beberapa spot.
Rencana naik kereta dari YIA gagal karena kami sudah ketinggalan kereta siang, dan jadwal kereta berikutnya terlalu lama. Akhirnya kami memutuskan untuk naik Damri bandara yang ada di lantai bawah, terpaksa turun lagi.Â
Kami tidak terlalu banyak mengeksplor bandara karena waktu yang mepet. Kami tidak ingin kemalaman sampai di Solo. Kami segera naik Damri yang 'janjinya' akan mengantar kami sampai ke stasiun Tugu Yogya. Apakah 'janji' Damri ini akan ia tepati? Tunggu tulisan berikutnya.**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H