Sms awalnya merupakan teknologi mengirim pesan yang lebih canggih daripada surat. Sama seperti email, dengan segera sms menggantikan cara bertukar kabar jadul.Â
Sejak tahun 2000-an mungkin pelaku surat menyurat sudah tidak punya waktu lagi untuk menulis surat berlembar-lembar, mengirimnya, lalu menunggu balasan beberapa hari kemudian. Bahkan kadang berbulan-bulan jika yang dikiriminya surat malas membalas, hahaha.
Sms dan juga email sudah sangat berjasa dalam memangkas waktu kita saat berkirim kabar. Walau romantisme sebuah surat tak tergantikan, namun lambat laun tak ada lagi orang berkirim surat pribadi dengan quote fenomenal di akhir surat. 4 x 4 = 16, sempat tidak sempat harap dibalas, hahaha.
Namun ternyata sms yang canggih pun tak bertahan lama. Kedudukannya dengan cepat tergantikan oleh whatsapp, telegram, inbox medsos, dan banyak lagi cara orang untuk saling berinteraksi dengan bantuan teknologi digital.
Sms pun tak dilirik lagi. Meski telkomsel dan berbagai layanan telekomunikasi memberikan bonus ratusan sms gratis, kenyataannya jarang ada yang memanfaatkannya.Â
Contohnya saya, sudah bertahun-tahun tidak menyentuh fasilitas sms. Meski bonus sms gratis berlimpah. Kalau dibuka sms saya, isinya hanya berbagai sms penipuan menang undian. Hei, heran juga kalau dipikir kenapa para penipu bertahan di jalur sms, ya? Apa ada pasarnya di sana?
Kembali ke fasilitas sms ... ternyata saya kembali menggunakannya dalam beberapa hari terakhir. Ceritanya begini.
Selama ini saya tidak pernah punya masalah dalam melakukan chat whatsapp. Beberapa hari lalu, ada keanehan. Chat yang saya kirim untuk sahabat saya di kantor, tidak ada yang ia balas. Padahal biasanya kami rajin berbalas chat.
Saya heran karena deretan chat saya seperti sedang bicara pada tembok alias tak berbalas. Lalu saya cek wa web, alias membuka wa dari laptop. Aneh tapi nyata, di layar laptop tampilannya berbeda dengan layar hape. Di laptop semua chat saya dijawab oleh sahabat saya itu.
Akhirnya karena saya tetap tidak bisa melihat chat balasan sahabat saya melalui layar hape, saya pun mengganti moda komunikasi kami dengan menggunakan sms.
Sahabat saya tergelak saat menyadari bahwa saya menghubunginya dengan sms.