Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

IndiHome, Internetnya Indonesia, Lancarkan Ujian Sertifikasi Penulis

12 Juli 2022   21:46 Diperbarui: 12 Juli 2022   22:01 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sertifikat Penulis (Sumber: Dokpri)

Chat whatsapp dari Dewi, sahabatku di Bali, muncul lagi di layar ponselku. Dari kemarin, ia menggangguku dengan beragam pertanyaan seputar rencana kami berdua mengikuti ujian sertifikasi penulis.

"Vit, siapa asesormu? Semoga asesor kita baik, ya? Tolong nanti beri aku bocoran ya, Vit, soal ujiannya apa saja?"

"Beres!" jawabku hanya dengan satu kata. Jadwal ujianku memang lebih duluan dari dia.

"Vit, ujian online tu, bagaimana kalau koneksi internet putus nyambung, ya? Nanti di tengah-tengah ujian, suara pak asesor hilang, bisa berabe," Dewi bertanya lagi.

Duh, kekhawatiran Dewi seolah tak habis-habis. Tapi kekhawatirannya yang ini, mau tak mau memengaruhiku juga.

Jadwal ujian sertifikasi penulis bersamaan dengan jam kantor. Kalau aku bermaksud melakukan ujian di kantor, aku juga takut jaringan lemot.

"Vit, internet di kantorku payah tu," cerocos Dewi lagi.

"Ujian di rumah saja, Wik. Nanti izin sebentar ke kantor untuk mengikuti ujian. Kalau di rumah kan, ada IndiHome. Pasti lancar."

Teman-teman sudah tahu IndiHome, kan? IndiHome adalah Indonesia Digital HOME, yaitu produk layanan dari PT Telkom Indonesia yang menawarkan paket layanan komunikasi dan data seperti telepon rumah (voice), internet (internet on fiber atau high speed internet), dan layanan televisi interaktif (Usee TV Cable, IP TV).

Dewi kembali memborbardirku dengan chat. Intinya dia ngomel-ngomel karena dia tidak pasang IndiHome di rumah dan terpaksa harus mengandalkan internet kantor yang kurang stabil. Ih, siapa suruh tidak pasang IndiHome di rumah?

Aku biasa chat whatsapp dengan koneksi internet dari IndiHome (Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio)
Aku biasa chat whatsapp dengan koneksi internet dari IndiHome (Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio)

**

Aku dan Dewi sedang keranjingan menulis. Kami mengikuti komunitas penulis yang sama. Komunitas yang digawangi oleh penulis multitalenta, mbak Ririn, yaitu Komunitas WIN alias Wong Indonesia Nulis.

Komunitas WIN mengadakan berbagai kelas menulis dan bekerjasama dengan banyak penerbit. Salah satu penerbit itu adalah penerbit Tiga Serangkai.

Penerbit yang berkantor di Solo ini menerima naskah buku pengayaan, yaitu buku penunjang buku utama yang digunakan oleh siswa di sekolah.

Pada saat itu, syarat untuk menerbitkan buku pengayaan di penerbit Tiga Serangkai adalah memiliki sertifikat penulis. Ujian sertifikasi diselenggarakan oleh LSP-PEP (Lembaga Sertifikasi Profesi Penulis Editor Profesional) dan komunitas WIN membantu mengkoordinir penulis yang ingin ikut ujian. Jadilah aku dan Dewi mendaftar juga sebagai peserta ujian.

Manfaat ikut ujian sertifikasi penulis? Kita akan dimudahkan untuk menerbitkan buku di beberapa penerbit. Khususnya untuk buku pengayaan. Bagi penulis yang menulis buku umum atau buku non-pengayaan tidak usah khawatir, karena sertifikat penulis tidak menjadi syarat untuk menerbitkan buku umum.

Jadi begitulah, akupun menyiapkan diri untuk ujian. Aku belajar bahasa baku dan tidak baku, belajar menjadi editor untuk materi self editing, dan juga belajar membuat daftar pustaka yang benar. Sebenarnya sebagai seorang PNS sekaligus peneliti, menulis dan membuat daftar pustaka adalah makanan sehari-hari, namun tetap aku harus mempersiapkan diri dengan baik jika ingin lolos dalam ujian sertifikasi penulis ini.

Menulis sudah menjadi hobby dan juga pekerjaan buatku (Sumber: Pexels/Vlada Karpovich)
Menulis sudah menjadi hobby dan juga pekerjaan buatku (Sumber: Pexels/Vlada Karpovich)

**

Pada hari H, saat istirahat makan siang aku pamit kepada atasan langsung untuk mengikuti ujian di rumah. Ujian sertifikasi penulis akan dilaksanakan secara online melalui aplikasi zoom. Aku berdoa agar koneksi internet lancar jaya.

Sebenarnya dari pengalaman sejak berlangganan IndiHome dari Telkom Indonesia, tidak pernah ada masalah yang berarti dengan sambungan internet, sih. Kepercayaanku pada IndiHome, Internetnya Indonesia, sudah 100%. Meski demikian, berdoa tetap kudu dan wajib untuk kelancaran semua aktivitas kita, ya, kan?

Dari waktu ujian yang diberikan sebanyak dua jam, ternyata molor jadi tiga jam. Eh, kenapa? Bukan ... bukan gara-gara koneksi internet lemot, bahkan koneksi internet sangat baik. Ternyata yang lemot itu otakku, hahaha. 

Aku membaca soal pelan-pelan dan meneliti naskah yang harus diedit, lalu mengoreksi pelan-pelan juga. Ibaratnya dengan koneksi internet IndiHome 20 Mbps yang kami miliki, otakku jalannya 10 Mbps. Beruntung aku dapat asesor yang sangat baik, karena mau memberiku tambahan waktu.

Alhamdulillah, akhirnya aku dapat menyelesaikan ujian sertifikasi penulis dengan baik. Tinggal menunggu hasilnya. Berkat IndiHome, aku dapat menyelesaikan ujian dengan lancar.

Itu baru satu manfaat internet yang kurasakan sangat membantu. Selain itu masih banyak lagi manfaat internet khususnya dari IndiHome ini yang membantuku sebagai wanita pekerja.

Sebagai PNS dan juga penulis lepas, aku membutuhkan banyak referensi dalam menuliskan laporan dan juga naskah. Internet membantuku mengumpulkan banyak data yang aku butuhkan.

Buat anak-anakku juga sama, internet sangat bermanfaat membantu kegiatan belajar mengajar selama masa covid. Saat covid meredapun, anak-anak menggunakan internet untuk mengerjakan tugas, dan ... main game tentu saja. 

Hahah, dilema oh dilema, tapi tetap saja kebutuhan internet di masa sekarang ini adalah sebuah keharusan. Semua informasi dapat kita peroleh melalui koneksi internet.

Tinggal kitanya saja yang wajib memfilter, informasi apa yang ingin kita dapatkan melalui internet. Pastikan jari-jari kita hanya mencari hal-hal baik di internet, karena semua yang kita lakukan, suatu saat harus kita pertanggungjawabkan.

Beberapa hari setelah ujian sertifikasi, Dewi mulai cuap-cuap melalui whatsapp.

"Viiit, aku lulus, Vit ..."

Yes, selamat, kawan. Aku juga lulus. Yang terpenting bukan kelulusan itu, tapi bagaimana dengan sertifikat yang sudah di tangan, kita dapat menjadi lebih bermanfaat sebagai penulis. Jadi sudah berapa naskah buku bermanfaat yang telah disusun? Hmm.

Semua modal sudah ada. Ide dan kreativitas ada di otak, sertifikat penulis ada di tangan, koneksi internet IndiHome tersedia di rumah. Tunggu apa lagi, yuk, produktif bersama IndiHome.**

Sertifikat Penulis (Sumber: Dokpri)
Sertifikat Penulis (Sumber: Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun