Kami berbincang sekitar lima belas menit dan lalu ia meminta hapenya. Ia masih terus memegang hapenya saat tiba saya berpamitan (waktu pembesukan hanya sekitar satu jam).Â
Hingga seorang bapak yang sama-sama sedang membesuk anaknya dan kebetulan seruangan dengan kami, berkomentar.
"Dia tidak rindu dengan mamanya, dia rindu dengan hapenya!"
Kalimat itu sebenarnya sering saya olokkan ke anak sulung saya. Mendengar kalimat yang sama diceletukkan oleh orang lain yang bukan siapa-siapa - agak risih juga terdengar di telinga.
Saya pamit setelah memeluk erat anak saya, dan membisikkan beberapa kalimat nasihat buatnya. Lebihlah bijaksana, lebih dapat membagi waktu, pegang tanggungjawab dengan baik dan jangan disalahgunakan.
Kadang, orangtua memberikan nasihat kepada anak untuk melakukan sesuatu yang ia sendiri belum tentu sudah bisa melakukannya.
Sadar diri sebagai manusia biasa yang penuh kekurangan, saya hanya dapat memohon pada Allah.
"Ya, Allah jagalah anak saya. Agar dalam setiap langkahnya tidak pernah lalai dari mengingat asmaMu."
Selamat ultah, Nisrina Kalya. Semua doa baik kami kirimkan untukmu di 17 tahun usia. Mama dan Papa selalu sayang.**
Catatan: Sobat kompasianers, mohon didoakan ya, agar anak saya menjadi perempuan yang solehah. Aamiin. Terima kasih banyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H