Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ingin Kaya

5 Maret 2022   22:06 Diperbarui: 5 Maret 2022   22:25 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ingin Kaya (Sumber: Pexels)

Apakah ada orang yang tidak ingin kaya? Menurut saya kok nggak ada. Semua pasti ingin.

Kalau ada yang jawab, ndak perlu kaya tapi tiap butuh apapun, ada. Ya, itu menurut saya sama saja.

Seperti orang cari suami, bergurau. Cari suami nggak perlu kaya yang penting  berkepribadian. Maksudnya punya rumah pribadi, mobil pribadi, kalau perlu villa, pesawat jet, dan pulau pribadi.

Gurau-gurau serius ini mah namanya. Ga dapet gapapa, dapet ya alhamdulillah buanget.

Saya juga ingin kaya.

Tapi nggak usah terlalu kaya macam sultan Andara.

Definisi kaya ala saya adalah mau mudik nggak perlu ngitung uang tabungan dan kalkulasi dulu. Mau ndaftari anak kuliah nggak perlu pusing cari jurusan yang uang masuknya terjangkau. Mau nikahin anak nggak perlu berhitung sampai jidat berlipat.

Mau mudik ya tinggal berangkat. Anak juga bisa daftar kuliah jurusan termahal sekalipun. Nikah? Mau di rumah atau di hotel boleh...asal tidak berlebihan mewahnya. Standar aja yang penting bahagia. Toh yang penting bukan nikahnya tapi after that. Ya, toh?

Dan yang paling penting adalah, kaya yang nggak perlu ngutang untuk memenuhi kebutuhan yang besar. Masih ngutang? Iya masih. Sedih kan?

Selain itu kaya yang dapat menghidupi hari tua. Kalau bisa sih mati tanpa sakit macam-macam. Kalaupun sakit dan butuh RS  nggak sampai harus merepotkan banyak orang. Duitnya cukup untuk biaya ini itu di hari tua.

Kaya juga bisa buat sedekah tanpa mikir. Bas bus bas bus aja uang keluar dari dompet. Tanpa harus mikir buat makan besok ada nggak, ya?

Apa saya terdengar seperti tidak bersyukur karena ingin kaya?

Menurut saya, ingin kaya itu ya manusiawi saja. Namanya juga hanya keinginan. Terkabul alhamdulillah, nggak ya tetap bersyukur dengan kondisi cukupan.

Mungkin dikasih kondisi cukupan adalah yang terbaik. Siapa tahu kalau dikasih lebih, bas bus bas bus malah nggak terkontrol bela beli macam-macam.

Ujung-ujungnya memang kita harus pandai mensyukuri apa yang sudah kita miliki. Kalau pandai bersyukur, insyaAllah dikasih lagi sama Allah SWT.

Kalau masih ingin kaya? Ya usaha dong. Kerja lebih keras lagi atau terjun bisnis apa gitu. Kalau cuma sebatas keinginan, mengkhayal (jadi kaya) memang paling gampang.

Salam kaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun