Singkat kata datanglah si minuman fiber. Rasanya enak, manis, masam segar. Saya hanya mengonsumsinya satu kali sehari pada malam hari sebelum tidur (pada kemasannya ada aturan untuk meminum dua kali sehari). Saya tidak mau terlalu ekstrem dulu deh, coba dulu.
Nah, apakah saya sekarang sudah langsing berkat minuman fiber itu? Tentu belum, hahaha. Karena saya kemudian tidak rutin mengonsumsinya. Makanya, di artikel ini saya akan berbagi pengalaman agar pembaca mikir-mikir dulu sebelum mengonsumsi minuman fiber.Â
Berikut 3 hal yang harus dipikirkan sebelum mengonsumsi minuman fiber.
1. Cara Kerja Minuman Fiber
Minuman fiber memberi asupan serat pada tubuh kita. Setelah masuk saluran pencernaan, si fiber ini akan melembutkan feces dan merangsang otot-otot usus besar untuk berkontraksi. Akibatnya Anda akan merasa mulas, lalu harus BAB.Â
Pada kasus saya, jika saya mengonsumsi minuman fiber pada pukul 23.00 maka pada pukul 09.00 keesokan harinya saya mulai mulas-mulas dan harus BAB beberapa kali seperti orang diare.Â
Jadi, kalau kamu bisa menahan konsekuensi ini, lebih baik minum saat kamu tidak ada urusan pekerjaan yang penting. Seperti saya hanya meminumnya saat weekend, karena kalau pas hari kerja dan saya mengalami mulas di kantor, itu sangat mengganggu sekali.
2. Harganya Relatif Mahal
Harga minuman fiber yang bagus, relatif mahal di kantong. Saya mengeluarkan sekian ratus ribu untuk memeroleh 1 box isi 12 sachet minuman fiber.Â
Kalau dihitung eceran persachetnya kira-kira seharga 19K. Mahal buat saya mah. Beli minuman mahal hanya untuk disakiti (perutnya), aah nyesal mah saya. Jangan sampai kamu nyesal juga kayak saya. Jadi pikir lagi baik-baik sebelum membeli.
3. Yang Alami Selalu Lebih Baik