Sejak nyadar bahwa di aplikasi Netflix banyak film India, saya rehat sejenak nonton drakor kesayangan. Gantian nonton India dulu. Total ada tiga film India yang saya tonton baru-baru ini melalui Netflix yaitu 'Kabhi Alvida Naa Kehna', 'Jab Harry Met Sejal', dan 'Zero' (Ketiganya dibintangi sang mega star Bollywood, Shahrukh Khan berturut-turut tahun 2006, 2017, dan 2018). Â
Dua judul pertama sudah pernah saya tonton sebelumnya, sedangkan Zero belum pernah. Bahkan saya baru paham kalau Shahrukh Khan pernah main dalam film seperti 'Zero', film yang potensial membuat citranya sebagai orang keren -- berantakan. Â
Mengapa saya katakan berantakan? Karena dalam film tersebut ia menjadi orang yang ngeselin, suka seenaknya sendiri, selfish, dan secara fisik dia pendek/cebol. Saya bukan hendak bermaksud mendiskreditkan orang cebol, hanya khusus di film Zero, si Bauua Singh ini memang ngueselin banget hampir di sepanjang film. Rasanya saya baru bisa simpati di seperempat terakhir film.
Zero dibuka dengan penuturan narasi Aafia (diperankan oleh Anushka Sharma), seorang ilmuwan NSAR (semacam NASA) yang brilian namun mengidap cerebral palsy atau kelainan otak sehingga mengalami kelumpuhan pada tubuhnya. Aafia sedang mengembangkan roket menuju  Mars dan menyiapkan seekor simpanse untuk dikirim ke planet merah tersebut.Â
Pada opening film diperlihatkan Aafia sedang sangat gusar di kursi rodanya, sambil menggenggam pistol. Lalu cerita bergerak flashback, setelah Aafia berbicara bahwa ia akan menceritakan tentang seorang pria yang lucu sekaligus ngeselin yang pernah ia kenal  (dan yang kalau misalnya ketemu lagi pengen dia dor pakai pistol), dialah Bauua Singh.
Kisah beralih ke Bauua Singh, seorang anak orang kaya yang suka menghabiskan uang bapaknya. Ia baru bangun tidur dan beranjak ke balkon rumah karena teman-temannya berteriak di jalanan. Ramai sekali jalanan depan rumahnya tu, si Bauua lompat duduk di pinggiran balkon, mendengar temannya  bercerita tentang berita terbaru dari Babita, artis cantik pujaan hati Bauua Singh. Babita diperankan oleh Katrina Kaif.Â
Karena mendengar tentang artis pujaannya itu membuat hatinya senang, Bauua menghamburkan uang dari balkon lantai dua rumahnya itu. Wuih, uang beterbangan, sampai kemudian bapaknya datang marah-marah karena Bauua selalu menghambur-hamburkan uangnya.
Di sela-sela obsesinya pada Babita si artis, Bauua pernah cari jodoh di sebuah biro jodoh. Soalnya dia selalu dimarahi bapaknya disuruh-suruh kawin. Usianya sudah 38 tahun bujang lapuk belum punya pacar.Â
Dari foto-foto  yang terpampang di dinding ruang biro jodoh, nggak ada yang menarik, tapi dia dapat foto cewek cantik yang ia suka di dalam laci meja si pemilik biro jodoh. Dia mau cewek itu, walau si bapak bilang cewek itu bukan klien biro jodoh. Cewek itu lebih banyak duduk dan badannya sering gemetar, demikian penjelasan si bapak yang tak sampai hati bilang bahwa si cewek yang tak lain adalah Aafia, adalah seorang difabel cerebral palsy. Bauua nda mau tau pokoknya dia pengen ketemu.
Pergilah si Bauua ke sebuah sekolah, karena Aafia sedang mengisi sebuah acara di sekolah tersebut. Bauua kaget melihat kondisi Aafia yang difabel. Ia mau melarikan diri saja, namun telanjur ketahuan Aafia. Akhirnya mereka bertemu dan Aafia ini memandang Bauua sebelah mata saja. Bauua merasa dipermalukan di sekolah itu.
Di kesempatan yang berbeda Bauua ingin membalas dendam pada Aafia. Di sebuah acara Aafia, si Bauua ngisruh, ia menjatuhkan pulpen dan mengejek Aafia tak akan dapat mengambil pulpennya sendiri. Ternyata si Aafia walau tubuhnya setengah lumpuh, namun sangat kompetitif. Turunlah ia dari kursi roda dan setengah melata meraih pulpen yang jatuh. Bauua merasa takjub dan jatuh cinta pada saat yang sama. Ia bertekad ingin memenangkan hati Aafia.
Di sebuah acara pesta, Bauua merayu Aafia. Ia mengerahkan segala cara sampai Aafia merasa tersentuh. Salah satu keahlian Bauua adalah 'menggerakkan bintang', jadi ia menuding ke langit, lalu menghitung dari 10 sampai 0, sambil menggerakkan telunjuk. Bersama gerakan telunjuknya menyapu angkasa, bintang di langit berpindah tempat. Aafia yang notabene seorang ilmuwan bidang pe-ruangangkasa-an, merasa takjub dan jatuh cinta pada Bauua.Â
Di sisi lain, Bauua yang belum menyadari bahwa ia jatuh cinta pada Aafia, merasa berbangga sudah memenangkan Aafia. Ia tidak berpikiran jauh untuk serius pada Aafia.
Suatu malam saat pulang dari bersenang-senang dengan kawan-kawannya, Bauua kaget melihat Aafia datang ke rumahnya. Bapak, ibu, dan kerabat Bauua senang karena Aafia mengutarakan niatnya menikah dengan Bauua. Bauua yang cinta kebebasan merasa terjebak, tapi tak bisa mengelak.
Saat persiapan pernikahan telah dilaksanakan, sahabat Bauua memberikan info bahwa Babita akan mengunjungi kota mereka. Tanpa pikir panjang, Bauua langsung cabut ke kota bersama sahabatnya. Tak dinyana ada kejadian di mana Babita mencium bibir Bauua, yang langsung linglung plus kepedean. Tapi tidak ada yang percaya hal itu karena Babita menciumnya di tempat gelap.
Bauua pulang dan keesokan harinya, ia dikarak rombongan untuk upacara pernikahan. Sumpah, Bauua sebenarnya merasa belum siap menikahi Aafia.Â
Pada detik-detik menjelang acara, seorang kurir menyerahkan surat pada Bauua. Ternyata ia lolos kompetisi menari, yang hadiahnya adalah bertemu Babita. Bauua langsung lari dari pernikahannya sendiri dan pergi ikut kompetisi menari. Inilah rupanya yang bikin Aafia dendam padanya.
Singkat cerita, Bauua memenangkan kompetisi menari. Ia bertemu dengan Babita sekali lagi dalam sebuah acara selebriti. Setelah acara itu, ia memohon Babita agar membiarkannya untuk mengikuti Babita kemana-mana. Bauua pun menjadi orang kepercayaan Babita. Bauua juga bercerita tentang Aafia pada Babita, dan Babita menyarankan Bauua untuk kembali pada Aafia.
Pada akhirnya, Bauua memang kembali pada Aafia setelah satu tahun mengikuti Babita. Betapa terkejutnya Bauua ketika mengetahui fakta bahwa ia memiliki anak bersama Aafia. Jadi dulu acara pacarannya sudah sejauh itu, lho. Trenyuhlah hati Bauua. Baru menyesal ia. Apalagi si anak ini normal. Tidak cebol seperti dirinya dan juga tidak lumpuh seperti Aafia.Â
Namun pintu maaf Aafia telah tertutup. Â Bahkan Aafia sedang berencana menikah dengan salah satu rekannya.
Bauua mencari cara untuk memenangkan hati Aafia lagi. Tak ada cara lain selain mendaftar menjadi sukarelawan yang dikirim ke Mars dengan roket tanpa awak. Bauua menjalani serangkaian tes hingga tersisa dia sendiri yang memenuhi syarat dikirim ke Mars. Apakah dia jadi dikirim ke Mars? Apakah Aafia tega bapak anaknya pergi ke luar angkasa dan ada kemungkinan tidak kembali? Ending film ini dapat Anda tonton sendiri, ya.
Film ini sangat menarik karena penampilan Shahrukh Khan yang tidak seperti biasanya. Anushka Sharma yang berperan menjadi Aafia juga memainkan perannya dengan sangat baik. Katrina Kaif sebagai Babita berperan maksimal sebagai seorang artis yang cantik, sexi dan sedikit serampangan. Karakter ketiganya dalam ZERO jauh berbeda dengan karakter mereka ketika bersama-sama membintangi film Jab Tak Hai Jaan.
Dalam film ZERO, kita juga disuguhi beberapa scene lucu contohnya saat Bauua nari dengan Salman Khan, lucu banget karena efek kamera membuat Shahrukh Khan tampak mini di samping Salman Khan. Selain itu juga banyak cameo artis-artis Bollywood kenamaan (pada scene acara selebritis di mana Bauu bertemu Babita setelah memenangkan kompetisi menari) - ada Kajol, Deepika Padukone, Rani Mukerji, dan Karisma Kapoor.
 Judul film ini sempat beberapa kali mengalami perubahan sebelum mendapatkan judul yang dianggap paling tepat, ZERO. Hal ini dijelaskan oleh Aanand L Rai, sutradara film ini, bahwa ZERO melambangkan ketidaklengkapan. Tidak ada yang hebat dengan menjadi orang yang lengkap, dan ada keindahan di balik ketidaklengkapan. Semua kita adalah manusia, yang berhak untuk merasakan cinta. ZERO membuktikan bahwa walaupun Baaua cebol dan Aafia setengah lumpuh, mereka juga berhak untuk bahagia.**
