Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Cinta Segitiga, Tak Harus Egois untuk Bahagia

7 Agustus 2021   23:18 Diperbarui: 10 Agustus 2021   11:30 1658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuch Kuch Hota Hai (1998) (sumber: IMDb via kompas.com)

Soal cinta selalu menarik untuk dibicarakan. Entah dalam kehidupan sehari-hari, atau menjadi tema yang selalu aktual dalam buku, lagu, puisi, atau film. Tema cinta nggak ada matinya. Apalagi kalau sudah bicara soal cinta segitiga. Seru. Karena pasti ada airmata di dalamnya.

Salah satu kisah cinta segitiga yang cukup fenomenal yang saya tahu adalah kisah cinta antara Rahul, Anjeli, dan Tina. Kenal mereka, nggak? 

Penggemar film bolywood pasti kenal, donk. Benar, mereka adalah tiga tokoh utama dalam film "Kuch-Kuch Hotahai". Rahul diperankan oleh Shahrukh Khan, Anjeli oleh Kajol, dan Tina oleh Rani Mukherjee.

Ceritanya, Rahul dan Anjeli adalah sahabat karib. Mereka suka main basket berdua. Rahul tak pernah memandang Anjeli sebagai seorang wanita. Dianggapnya sama kayak sahabat cowok saja karena Anjeli memang tomboy.

Suatu ketika datanglah Tina, mahasiswi baru di kampus mereka. Tina sangat bertolak belakang dengan Anjeli. Ia berambut panjang, cantik, lemah-lembut, dandan modis girly. Rahul langsung terpesona dan melakukan pedekate ekstrem. 

Awalnya Anjeli juga senang ada Tina. Mereka bertiga sering hang-out bersama - hingga pada satu titik, Anjeli merasa tersisih. 

Ia menyadari dirinya mencintai Rahul lebih dari sahabat, dan di saat yang sama ia menyadari bahwa Rahul dan Tina mulai saling cinta. Anjeli mundur, memilih pulang kampung dan menghilang selamanya. Rahul menikah dengan Tina.

Tentu saja penulis cerita tak rela kisah berakhir begitu saja, apalagi durasi film India kan tiga jam, he. Tina meninggal saat melahirkan anak Rahul (Meninggal saat melahirkan apa meninggal waktu anaknya masih kecil, ya? Lupa saya, soalnya sudah lama nontonnya). Rahul membesarkan putrinya yang diberi nama Anjeli - dibantu oleh ibunya.

Saat si Anjeli kecil ini umur 8 tahun, ia membuka surat dari almarhum Tina. Pura-puranya waktu Tina mau meninggal kan dia terasa gitu, lalu nulislah semacam surat wasiat buat anaknya. 

Pada surat inilah si Anjeli kecil baru tahu sejarah persahabatan tiga serangkai ayahnya, ibunya dan Tante Anjeli. 

Anjeli kecil yang cerdas ini kemudian nyari tahu kemana itu Tante Anjeli sahabat ayahnya dulu. Ia akhirnya menemukan bahwa Tante Anjeli ini jadi semacam instruktur di perkemahan musim panas.

Merengeklah si Anjeli kecil pada ayahnya. Ingin didaftarkan ikut perkemahan tersebut. Niat Anjeli kecil, dia mau pertemukan lagi si ayah dengan Tante Anjeli. Siapa tahu berjodoh, gitu. 

Selanjutnya sudah bisa ditebak, kan. Nari-nari happy ending, pokoknya. Sweet dan ada adegan nangis-nangisnya juga. 

Soalnya saat Rahul ketemu Anjeli, posisi Anjeli tuh sudah in engagement with other man, which is Salman Khan (lupa nama perannya di situ). 

Nah di sini kejadian lagi seperti yang saya tulis di judul. Kalau mau egois, si Salman langsung aja cepet-cepet ngiket Anjeli. Tapi dia paham bin sadar bahwa setelah ada Rahul, itu seperti membangkitkan kembali cinta sejati Anjeli yang sudah lebih duluan terpatri. 

Mau ngotot kekgimana, Salman nggak akan bahagia pada akhirnya. So, ia menyerahkan Anjeli pada Rahul. 

Begitulah cerita cinta segitiga yang paling fenomenal yang saya tahu, walau hanya dalam film.

Kalau dalam kehidupan nyata, bagaimana ya? Pasti lebih seru daripada di film. Kira-kira ada nggak yang berhati mulia macam Anjeli saat awal film, bersedia mundur demi kebahagiaan Rahul dan Tina? Atau seperti kekasih Anjeli kemudian, yang bersedia mundur demi kebahagiaan Anjeli dan Rahul? 

Intinya harus peka dan tidak memaksakan kehendak. Kita selalu bisa egois, memaksa orang lain untuk mencintai kita atau menerima cinta kita, tapi apakah kita akan bahagia setelah dengan terpaksa orang tersebut mau menikah dengan kita? 

Cinta segitiga tak perlu harus ada korbannya. Kalaupun misalnya kita adalah orang yang harus mundur dalam sebuah kisah cinta segitiga, yakinkan hati bahwa kita akan mendapatkan pengganti yang lebih baik daripada yang sudah lepas dari genggaman.**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun