Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Merayakan Usia 25 dengan Gembira

20 Mei 2021   21:16 Diperbarui: 21 Mei 2021   02:01 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coretan diary usia 25 (Sumber: dokpri)

2. Ikutlah Organisasi (Boleh di Kampus atau di Lingkungan Sekitar) dan Pelihara Hubungan Baik dengan Pengurus Organisasi Tersebut

Saya dulu ikut organisasi KOPMA (Koperasi Mahasiswa) lini wirausaha. Saya mendapatkan banyak pelajaran kewirausahaan yang berharga di organisasi tersebut. Sayangnya setelah sibuk mengurus skripsi dan kelulusan, saya kemudian berhenti dan tidak membina hubungan dengan teman-teman organisasi.

Padahal kolega-kolega di organisasi tersebut merupakan aset berharga yang suatu saat dapat kita hubungi jika kita membutuhkan pekerjaan. Kalaupun tidak bisa mendapat pekerjaan secara langsung dari eks kolega kita, paling tidak kita bisa mendapatkan info lowongan kerja yang mereka ketahui.

Buat Yang Sekarang Usia 25

Jika belum bekerja, bisa jadi sangat tertekan karena orang di sekitar pasti sering bertanya ini itu tentang status 'pengangguran' yang disandang. Sabar ... kamu hanya perlu sabar dan tidak berputus asa. 

Saya mendapatkan pekerjaan setelah mengirimkan 70 surat lamaran. Kalau waktu itu saya berhenti dan putus asa pada surat yang ke-69, saya nggak akan tahu bahwa saya akan mendapat pekerjaan di surat ke-70, bukan? Jadi, tetap berusaha adalah jalan terbaik.

Jika belum bekerja, kamu juga harus lebih rajin buka mata buka telinga mencari informasi lowongan kerja. Kamu bahkan boleh menurunkan standar, sebagai batu loncatan. 

Misalnya selama ini selalu melamar pekerjaan sebagai leader, tidak ada salahnya melamar sebagai staf dulu. Toh, sebagai staf nantinya kamu punya kesempatan jadi leader juga jika menunjukkan kinerja optimal.

Jika sudah bekerja, nikmati hasil pekerjaanmu untuk menyenangkan dirimu. Self-love. Kamu mungkin harus membiayai adikmu, orangtuamu, atau harus menabung untuk biaya pernikahan --  ya, itu penting juga - tapi kamu tidak boleh mencabut hakmu sendiri untuk menikmati hasil kerjamu karena semua alasan tadi. Kamu tetap dapat menyisihkan sebagian gaji untuk menyenangkan diri sendiri.

Self-love ala saya bisa berupa memborong buku bacaan di Gramedia, melakukan perawatan full-body di salon ternama, travelling ke tempat-tempat indah yang diinginkan, atau bergabung dengan komunitas tertentu untuk mengembangkan diri.

Saya ingat dulu di seputaran usia 25 saya sangat ingin bergabung dengan klub menembak alias Perbakin (Persatuan Menembak Indonesia), tapi tak terealisasi gara-gara nggak ada teman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun