Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

"Lima Sekawan", Kisah Petualangan yang Selalu Terkenang

15 Mei 2021   15:02 Diperbarui: 17 Mei 2021   02:16 5344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai buku favorit yang saya baca di masa kecil, tak bisa lepas dari penulis buku anak asal Inggris, Enid Blyton. 

Saat saya SD di tahun 1980-an, buku-buku anak yang mendominasi toko buku adalah karya beliau. Sebut saja ada serial Lima Sekawan, Pasukan Mau Tahu, Seri Petualangan, Serial Si Badung, Malory Towers, dan masih banyak lagi lainnya.

Pada kesempatan ini, saya akan menceritakan tentang serial Lima Sekawan. Lima sekawan terdiri dari empat anak berusia belasan tahun. Ada Julian, si sulung yang paling bijak dan dewasa; ada Dick, adik Julian yang suka usil; dan ada Anne, si bungsu yang lembut hati. 

Di samping mereka bertiga, ada pula George, saudara sepupu mereka. Nama aslinya Georgina, tapi ia benci nama itu dan maunya dipanggil George karena ia adalah gadis yang tomboy dan keras kepala.

Melengkapi kelompok mereka, sebagai kawan yang kelima, ada si Timmy - anjing pintar milik George. 

Serial Lima Sekawan terdiri dari 22 buku, dan untuk menyegarkan ingatan teman-teman yang mungkin sehobi dengan saya, akan saya sebutkan satu-satu judul bukunya: 

Di Pulau Harta,
Beraksi Kembali,
Minggat,
Ke Sarang Penyelundup,
Berkelana,
Rahasia di Pulau Kirrin,
Memburu Kereta Api Hantu,
Nyaris Terjebak,
Jo Anak Gelandangan,
Rahasia Harta Karun,
 Sarjana Misterius,
Dalam Lorong Pencoleng,
Rawa Rahasia,
Menyamarkan Teman,
Melacak Jejak Rahasia,
Ke Bukit Billycock,
Rahasia Logam Ajaib,
Memperjuangkan Harta Finniston,
Karang Setan,
Di Pulau Seram,
Sirkus Misterius.

Nah, judul yang mana yang paling berkesan buat kamu yang suka Lima Sekawan juga?

Menilik dari judul-judul tersebut, sudah terlihat bahwa benang merah cerita Lima Sekawan adalah tentang petualangan. Memang pada umumnya, semua kejadian dalam judul-judul tersebut terjadi saat anak-anak tersebut sedang liburan. 

Biasanya mereka berlibur di suatu tempat, lalu secara kebetulan ada kejadian misterius yang terjadi, dan anak-anak cerdas itu terlibat dalam pemecahan kasus misterius tersebut.

Saking berkesannya buku-buku Lima Sekawan ini buat saya, saat saya jalan-jalan ke Gramedia dan menemukan serial ini sudah dicetak ulang, saya membelinya supaya anak-anak juga baca bacaan ibunya tempo doeloe. Sampai saat ini, baru tiga buku yang sudah saya beli - seperti yang terlihat pada ilustrasi artikel ini.

Judul buku "Di Pulau Harta", merupakan seri pertama dari Lima Sekawan. Pada buku inilah pertama kalinya Julian, Dick dan Anne berkenalan dengan sepupu 'aneh' mereka, Georgina alias George. 

Ceritanya pada liburan kali ini, ayah dan ibu tiga bersaudara itu akan liburan sendiri. Sebenarnya anak-anak akan dipesankan kamar untuk berlibur di tepi pantai - tempat yang sudah familiar karena sering dikunjungi oleh mereka.

Namun semua kamar penuh, sehingga ayah mendapat ide agar anak-anak berlibur di rumah Paman Quentin dan Bibi Fanny (orangtua George). 

Paman Quentin sendiri sebenarnya adalah adik ayah, namun mereka memang jarang bertemu karena tinggal berjauhan. Keluarga Paman Quentin tinggal di suatu tempat yang disebut Teluk Kirrin - tepi laut juga.

Awal ketiga bersaudara itu ketemu sepupunya cukup lucu juga, karena si Georgina alias George itu suka marah-marah. Walau pada dasarnya ia adalah anak baik dan jujur. 

Karena ketiga saudara sepupunya pada dasarnya juga anak-anak baik, George dengan cepat mengubah sikapnya. Apalagi ketika ketiga sepupunya juga menyayangi Tim, anjing kesayangan George.

Sambil bermain-main di laut, George bercerita tentang kehidupannya di Teluk Kirrin. Ia juga bercerita bahwa ia memiliki satu pulau kecil yang bernama Pulau Kirrin. 

Pada satu kesempatan ia mengajak ketiga sepupunya ke pulaunya tersebut dengan mengendarai perahu. George juga bercerita bahwa di sekitar Pulau Kirrin ada kapal karam. 

Tak dinyana besoknya ada badai dan angin ribut yang mengakibatkan arus gelombang laut menaikkan kapal karam itu ke Pulau Kirrin. Dan anak-anak menemukan peti rahasia di bangkai kapal tersebut. 

George juga menemukan bahwa kapal itu adalah milik nenek moyangnya, sehingga bisa dibilang peti itu adalah miliknya. Anak-anak membawa peti itu pulang. Kira-kira apa isi peti itu? Apakah isinya harta karun?

Nah, cukup mendebarkan juga jalan ceritanya, kan? Sebagai anak SD dulu saya begitu antusias mengikuti jalan cerita serial Lima Sekawan ini. Koleksi Lima Sekawan saya juga cukup banyak walau mungkin tidak sampai 22 buku, karena beberapa dibaca dengan cara pinjam punya teman. 

Kisah petualangan liburan ala-ala Lima Sekawan ini bahkan memengaruhi saya sampai setua ini. Saya pernah menulis novel anak dengan tema petualangan juga - dan tokohnya juga saudara sepupuan. 

Oya, menurut saya serial Lima Sekawan ini merupakan bacaan bermutu dan cocok untuk anak-anak usia SD-SMP. 

Beberapa manfaat yang bisa diambil dengan membaca Lima Sekawan adalah: memberi inspirasi hubungan persaudaraan yang saling menyayangi, memberi inspirasi tempat liburan yang asyik dan kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan saat liburan, memberi inspirasi bagaimana menyayangi binatang peliharaan, memberi inspirasi tentang anak-anak yang pintar dan teliti serta jeli dalam menganalisis sebuah permasalahan.

Nah, tertarik untuk baca Lima Sekawan lagi? Atau membelikannya sebagai hadiah untuk anak atau keponakan? Chuzzz, beli di Gramedia saja.**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun