Taxol tiba di warung laksa Pak Inin yang ternyata masih ramai, kami menunggu sebentar pengunjung sebelumnya selesai menikmati laksa.  Memang benar warung laksa Bogor ini saking enaknya, maka pengunjung  pun rela sabar menunggu  di luar bergantian dengan pengunjung sebelumnya. Sambil menunggu pun kita bisa sambil melihat aktivitas seru racik meracik laksa dan melayani pembeli.
Bangunan warung laksa Pak Inin ini tampak sederhana banget dibandingkan dengan warung-warung kuliner lainnya, desain interiornya juga masih sederhana, di salah satu sisi tembok warung terdapat beberapa foto tentang kehadiran beberapa tokoh masyarakat yang pernah datang ke warung ini. Keren ya, walau penampakan  warung sederhana tapi herannya pengunjung dari penjuru manapun rela datang, mengantri demi menikmati laksa Bogor legendaris ini. Dikatakan legendaris, ya karena memang dari tahun 1965 berdirinya warung ini. Lama banget yaa..  Jadi inget Ibu Nyonya siapa tuh yang juga udah lamaa banget berdirinya, gak pegel-pegel lho..
Laksa merupakan makanan yang berbahan  dasar terdiri dari ketupat, bihun, taoge, dan kemangi, lalu disiram kuah kuning.  Rasa laksa khas Bogor terasa beda banget nikmatnya, berbeda rasanya dibandingkan dengan laksa-laksa di manapun, menurutku mungkin  karena ada tambahan remahan oncom, tahu, telor dan serundeng kelapa. Namun entah di  bagian  mananya juga nih yang bikin terasa nikmat dan sedapnya, minikitihi selain ada resep sedap dari zaman leluhur, memang racikan yang masih tradisional cukup berpengaruh juga pada cita rasa laksa Pak Inin ini. Aku dan teman-teman pun menikmati banget menyantap hidangan laksa, ditambah hidangan tambahan  lainnya seperti gorengan, sate kikil dan kerupuk. Untuk minumannya tersedia teh, es jeruk, berbagai minuman kemasan siap minum di lemari pendingin.
Laksa yang kupesan mendarat manis dihadapanku, aku memberi 1 sendok sambal supaya gak terlalu pedas, namun beberapa teman pecinta rasa cabe bisa hingga 3 sendok sambal ditambahkan ke hidangan laksanya. Aku baru menyeruput kuahnya  saja udah maknyuss terasa di lidahku. Weleh beruntung banget nih aku, baru sampai Indonesia langsung menikmati kuah rasa bumbu rempah nusantara. Ya sudah deh gak usah jaim-jaiman lagih, maka aku langsung menikmati hidangan laksa di depanku dengan lahap, tambah gorengan dan tambah kerupuk. Syat- syet, syat- syet, sluuurp- sluurp, maka habis tak bersisa kuahnya  juga  di piringku. Hehehe laparku langsung hilang.
Aku melihat pengunjung yang mengantri mulai banyak nih di luar warung, terpikir olehku "wow juga warung ini, terbukti resep  warisan leluhur, cita rasa tradisional yang sedap di lidah tak bisa menghalangi orang ingin menikmatinya kembali". Konon katanya  sih yang datang ke warung  ini juga kebanyakan tuh langganan-langganan lama, jadi dulu dari mereka kecil sudah sering makan laksa di sini, kini mereka punya anak dan cucu pun juga kulineran laksa Bogor ya sudah terbiasa di warung Pak Inin ini, turun menurun menjadi pelanggan laksa Bogor Pak Inin, katanya susah mencari  warung lain yang rasa laksa Bogornya seperti di warung ini. Pelanggan setia banget deh.
Melihat pengunjung yang mengantri maka aku dan teman-teman yang juga sudah kenyang pun segera keluar, bergantian dengan pengunjung lainnya. Urusan membayar tagihan menu makanan rombongan sudah diurus ibu negara KPK yaitu Mbak Diah Woro Susanti. Huhuylah. Satu porsi Laksa Bogor ini cuma 15 ribu rupiah saja, murmer banget deh.
Seporsi laksa Bogor ini cukup bikin kenyang  lho, ditambah gorengan, sate dan minuman semakin menambah energi, siap untuk beraktifitas selanjutnya, yaitu  menjelajah bersama Click mengunjungi  wisata sejarah di daerah Bogor.