Mohon tunggu...
Indah Noing
Indah Noing Mohon Tunggu... Lainnya - Maminya Davinci

Ibu rumah tangga biasa, punya 3 krucils, pernah bekerja sebagai analis laboratorium klinik selama 10 tahun. Selalu berharap Indonesia bisa maju dan jaya tak kalah dari negeri yg baru merdeka.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Alat Elektronik Teman Travelling ke Eropa

11 Desember 2016   00:03 Diperbarui: 11 Desember 2016   08:01 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan lupa bumbu-bumbu, makanan kaleng cita rasa tanah air dibawa, sebagai pengobat rindu selera nusantara. Sekarang kan banyak tersedia makanan yang sudah dikemas untuk tervelling, ada rendang, gudeg, dan lain-lain.

Nah, pastinya barang-barang elektronik yang kita butuhkan juga jangan sampai ketinggalan dong. Kalau ketinggalan bisa rempong dan magay deh kita. Repot dan mati gaya.
Aku sebagai ibu dari tiga anak-anak yang usianya masih di usia sekolah dasar dan kanak-kanak sudah sering melakukan travelling. Syukurlah, kami semua merasa senang dan gembira setelah travelling. Terkadang semua kenangan travelling akan teringat kembali saat kami melihat foto di album atau galeri baik melalui laptop ataupun handphone. Makanya penting banget membawa kamera atau smartphone saat travelling, jangan sampai momentum indah terlewatkan begitu saja.

[caption caption="Travelling mengeliling Paris seru & menyenangkan (foto:dokpri)"]

[/caption]
 Kami sekeluarga biasanya pergi berlibur ke Hungary, sebuah negeri cantik di kawasan Eropa Timur. Negeri ini sudah tergabung dalam Uni Eropa, sehingga cukup dengan mengurus visa Schengen di kedutaan Hungary, maka kami bisa bepergian ke negara-negara Uni Eropa lainnya. Saat travelling ke negara-negara lainnya ini kami tak menggunakan kereta antar negara ataupun pesawat terbang. Namun kami menggunakan kendaraan mobil yang kami pasang carseat, kursi khusus anak-anak dan balita. Barang-barang yang kami bawa banyak. Kami tidak ingin ada barang yang kami butuhkan ketinggalan tak terbawa. Terkadang kami menyewa hotel untuk tempat menginap, karena biasanya kami menghaiskan waktu 3 atau 5 hari berada di negara tersebut. Kami sangat senang kemping juga, kadang kami memasang tenda di area kemping, senang sekali bila sebelum tidur kami memandang langit penuh bintang, bulan yang kadang penampakannya jauh lebih besar dari pada penampakannya di tanah air.

[caption caption="Travelling kemping, juga sangat menyenangkan. (Foto: dokpri)"]

[/caption]

[caption caption="Kolam renang di dalam area kemping di tepi danau Garda,Italy (foto: dokpri)"]

[/caption]

[caption caption="Anak sulungku menyusuri tepian kota Venezia dengan sepatu rodanya, (foto:fokpri)"]

[/caption]

Alat elektonik sangat mendukung kegiatan travelling kami. Berikut ini adalah daftar peralatan elektronik yang biasa kami bawa saat travelling.
1. Kamera dan perangkat pendukungnya seperti charger, kabel data, kartu SD.
Aku dan suami serta dua anakku sudah membawa kamera masing-masing, sehingga tiap orang bisa membidik pemandangan sesuai keinginannya.
2. Smartphone dan chargernya, kami bisa menggunakan smartphone untuk berbagai macam aktifitas. Selain sebagai alat komunikasi, kamera smarphone juga bisa dipakai untuk membidik pemandangan yang menarik, kami bisa melakukan foto narsis, selfie dan kemudian menggunggahnya di jejaring social yang kami miliki. Membaca berita-berita dari tanah air juga melalui smartphone. Terkadang saat ingin menulis di Kompasiana juga aku menggunakan smartphone.

3. Power Bank, sangat bermanfaat bila kami travelling berjalan kaki atau kendataan umum tiba-tiba smartphone mati kehabisan daya baterai.
4. Perangkat GPS (Global Positioning System) untuk mobil, walaupun di handphone ada juga GPS, namun kami membutuhkan alat ini yang dapat membantu kami saat berkendara dengan mobil menuju negara dan daerah wisata yang kami kunjungi, hotel atau area kemping tempat kami menginap.

5. Rice cooker mini, hehehe jangan nyengir yaaa.. walau aku sering ke luar negeri tetep saja lidah dan perut citarasa Indonesia, kalau belum ketemu nasi sepertinya belum kenyang. Jadi walaupun alat rice cooker mini ukurannya tapi yang penting bisa untuk masak nasi.
6. Hair dryer mini, walau ukurannya mini, alat ini dibutuhkan saat mengeringkan rambut setelah keramas.
7. Setrika mini, alat ini jarang banget dipakai, tapi kami tetap membutuhkan, terkadang ada baju yang musti disetrika dahulu bila akan menggunakannya, gak enak kan pakai baju lecek apalagi bila ada acara resmi, seperti acara di Kedutaan RI.
8. Juicer mini, nah alat ini biasanya kupakai untuk membuat jus. Walau di toko banyak dijual jus buah macam-macam, harganya juga gak mahal. Namun kadang kami lebih senang membuatnya sendiri, mudah membuatnya.
9. Kompor mini, kami tak setiap hari makan di restaurant, terkadang kami juga memasak sendiri. Bila di area kemping tersedia dapur umum bagi pelanggan, maka kami masak di sana, terkadang di dapur umum tersebut sudah tersedia juga perangkat elektronik lainnya, seperti coffe maker, microwave.

[caption caption="Dapur umum di area kemping, petamu yang menginap boleh memakainya. gratis (Foto: dokpri)"]

[/caption]
10. Kipas angin pemanas, hehehe maklum aku orang Indonesia yang gak biasa dengan suhu dingin, kalau suhu 25°C mungkin aku masih bisa tidur nyenyak, tapi terkadang suhu bisa kurang dari 20°C, maka bila alat pemanas ruangan tidak menyala, kami menggunakan kipas angin pemanas, angin yang dikeluarkan dari kipas angin hangat jadi kamar kami menginap cukup hangat.
11. Senter rechargeable, bisa charge, jadi gak perlu lagi sering-sering lepas ganti baterai. Digunakan pada saat malam. Kami sering pulang ke hotel atau area kemping malam hari setalah seharian berwisata keliling kota menggunakan kendaraan umum seperti bis atau metro. Adanya senter sangat membantu penerangan menuju area kemping yang biasanya berada di daerah seperti di pedesaan.

[caption caption="Anak-anakku suka sekali memberi makan roti ke angsa dan bebek di tepi danau Balaton, Hungary (foto: dokpri)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun