Sungguh menyedihkan bagiku membaca twit Rio Haryanto pada tanggal 10 Agustus 2016. Begini bunyi twitnya : “jadi, saya sudah gak lagi jadi pembalap di 2016 karena kekurangan dana. Terimakasih untuk pesan-pesan baik kalian. Menantikan tantangan selanjutnya”
Sungguh kenyataan pahit harus dialami Rio Harianto, pembalap kelahiran Solo 22 Januari 1993 ini telah diputus kontraknya oleh Manor Racing Team karena belum membayar kekurangan dana sebesar 7 juta euro atau sekitar Rp.102 M dari total 15 juta euro yang harus dibayar.
Wow, pembalap yang pada Desember 2015 lalu sudah didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga yang saat itu dipimpin oleh pak menteri Imam Nahrawi yang memberi surat garansi agar Rio Haryanto bisa ikut bertanding di ajang Formula 2016, namun akhirnya Rio harus kecewa karena tak lanjut membalap lagi pada sembilan seri terakhir Formula 1. Miris, rasa-rasa di PHP in nih Rio.
Tentu saja untuk bisa melaju membalap di ajang Formula 1 tidak mudah dan tak murah, tak cuma kemampuan Rio yang handal namun juga butuh biaya yang sangat besar. Rakyat Indonesia pun sangat senang saat tahu dan baru pertama kalinya ada pembalap Indonesia yang dilirik untuk mengikuti Formula 1. Padahal pihak Kemenpora pernah mengusulkan bantuan dana untuk Rio akan diperoleh dari APBN-P 2016, tetapi nyatanya Komisi X DPR gak meyetujui. Walaupun Pertamina sudah membantu mensponsori sebesar 5 Juta euro, namun nyatanya tidak ada sponsor tambahan yang mau membantu untuk memenuhi kekurangan 7 juta euro tersebut.
Sebenarnya beberapa bulan lalu sudah beredar isu bila manajemen Rio tak memenuhi kewajiban dana, maka keikutsertaan Rio membalap bisa berakhir di Budapest pada 24 Juli 2016. Harusnya isu tersebut jangan dianggap angin lalu, menjadi perhatian juga bagi komisi X DPR juga. Kasihan kan Rio yang udah membawa harum nama bangsa untuk pertama kalinya di ajang Formula 1 malah kandas setengah jalan begini.
Padahal dulu sempat lho Negara Malaysia meminta Rio Haryanto agar bergabung dengan mereka dan berjanji akan menanggung semua biaya yang dibutuhkan Rio. Namun Rio secara tegas menolak karena ingin membawa nama Indonesia ke seluruh dunia. Aduuh kalau Malaysia ajah segituhnya ya rela biayain Rio, kenapa sih negeri kita kok gak mau bantuin biayain gituh?
Aduuh maaf yaah aku menulis agak geregetan niih, baper, maklumin yaaah.. Baper soale aku pernah siih jumpa ama Rio, jadi harapanku juga besar kepada Rio. Perjumpaan dengan Rio menjadi kenangan terindah bagiku sebelum kembali ke Jakarta. Pada hari Selasa tanggal 19 Juli 2016 yang lalu atas ajakan seorang temanku, aku dan anak-anakku bersama warga Negara Indonesia yang tinggal di Budapest sangat antusias menyambut kedatangan Rio Haryanto yang akan membalap di Hungaroring Hungary. Walau Rio udah sering datang ke Hungary untuk ajang GP, namun baru kali ini Rio disambut dengan antusiasme seru oleh warga Indonesia di Budapest, ya karena ajang kali ini sangat bergengsi, Formula 1 gitu lho.. dan Rio Haryanto adalah pembalap Indonesia pertama yang ikut Formula 1. Diharapkan Rio akan menjadi inspirasi lahirnya pembalap-pembalap Formula 1 selanjutnya dari Indonesia.
Anak sulungku juga antusias ingin jumpa, sampai-sampai ia membuat gambar untuk diberikan ke Rio Haryanto. Dua anakku yang lainnya juga riang gembira banget ingin jumpa pembalap sungguhan. Ya mereka mengidolakan Rio Haryanto, mereka pernah lihat sih di TV saat Rio balapan, makin bangga setelah tahu Rio akan membalap di Hungary. Beeeuh di Indonesia saja kami belum tentu bisa jumpa atlet nasional, tapi saat berada di negeri lain bisa, maka kami tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Masyarakat Indonesia di Budapest itu tak banyak jumlahnya, mungkin kurang lebih 120 orang, tak seperti di negara lain yang warga Indonesianya bisa ribuan. Namun warga Indonesia yang hadir ke bandara cukup banyak, cukup membuat ramai area kedatangan. Masyarakat Indonesia menggunakan kaos dan topi seragam dan membawa bendera merah putih untuk menyambut Rio. Duuh rasaku senang sekali bergabung di sana, kami bak menyambut pahlawan yang datang bertanding, kami ingin menyemangati Rio agar terpacu tampil maksimal balapan di Hungaroring.
Begitu Rio muncul berkalungkan bunga yang diberikan oleh ibu duta besar untuk Hungary yaitu Ibu Wening Esthyprobo, kami semua langsung bergembira ria menyambutnya. Gegap gempita dipandu pemandu sorak menyebut-nyebut mengelu-elukan nama Rio. Masyarakat mengucapkan selamat datang dan berharap kesuksesan bagi Rio. Masyarakat juga berfoto bersama Rio. Ternyata Rio yang berwajah oriental itu orangnya baik, ramah banget. Rio merasa senang sekali dengan sambutan warga Indonesia di Hungary pada kedatangannya kali ini.
“Saya sebenarnya merasa cukup enjoy bisa bertemu masyarakat Indonesia di sini, bisa press conference dengan media juga media local Hungary, bisa mencicipi masakan Indonesia karena sudah lama tidak pulang ke Indonesia, rasa kangen masakan nusantara jadi terobati. Saya tidak merasa keberatan atau kecapean dengan adanya meet and Greet ini, ini di waktu luang, saya senang bisa bertemu Ibu Dubes dan masyarakat di sini.” Itulah tanggapan mas Rio atas pertanyaanku tentang pengaruh acara meet and greet baginya.
Ada juga yang menanyakan tentang rumor bahwa balapan di Hungaroring pada 24 Juli 2016 apakah benar menjadi balapan yang terakhir baginya? Jawabannya sih Rio akan masih membalap setelah balapan di Hungaroring. Ya sebenarnya jawabannya agak menggantung gitu siih.. Tapi saat itu pun aku masih tetep berharap agar Rio bisa membalap di semua seri Formula 1 musim ini.
Saat mengetahui Rio beneran masih membalap setelah di Hungaroring yaitu di Hockenheimring, Hockenheim, Jerman, pada 31 Juli 2016, saat itu aku masih berharap juga Rio akan masih melanjutkan seri selanjutnya.
Namun, setelah membaca twit Rio tanggal 10 Agustus 2016, aduh aku rasanya sedih. Ternyata tak mudah bagi Rio yang seorang atlet muda, handal dan ternama ini untuk terus melaju menyelesaikan penuh ajang Formula 1 padahal ini musim pertama kalinya atlet Indonesia pertama yang ikut ajang ini. Miris bingit.
Posisinya sebagai pembalap utama Manor Racing Team digantikan oleh Esteban Ocon, pembalap Perancis yang akan mendampingi Pascal Wehrlein. Rio kini telah menerima menjadi pembalap cadangan yang mungkin bisa membalap bila salah satu dari pembalap Manor tidak bisa melakukan balapan.
Mudah-mudahan musim selanjutnya Rio memliki kesempatan lagi untuk melaju di Formula 1 dan dananya ada disiapkan. Aamiin
Seharusnya Rio sebagai pembalap Indonesia berprestasi yang sudah mengukir sejarah mampu balapan di ajang Formula 1 gak harus berjuang sendirian, jangan sampai merasa kecewa, tak hanya dari sponsor bahkan keluarga Rio juga sudah mengeluarkan dana yang banyak tidak semata-mata untuk nama Rio saja namun untuk nama bangsa juga, seharusnya Rio butuh dukungan serius dari masyarakat dan pemerintah Indonesia juga.
[caption caption="Aku bangga di Budapest ini bisa berjumpa dan ngobrol langsung dengan Rio Haryanto yg inspiratif. ( dokpri)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H