Mohon tunggu...
Indah Noing
Indah Noing Mohon Tunggu... Lainnya - Maminya Davinci

Ibu rumah tangga biasa, punya 3 krucils, pernah bekerja sebagai analis laboratorium klinik selama 10 tahun. Selalu berharap Indonesia bisa maju dan jaya tak kalah dari negeri yg baru merdeka.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Minum Air Langsung dari Kran? PAM Jakarta Bisa!

27 Maret 2016   23:54 Diperbarui: 4 April 2017   18:23 2327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu di Instalatasi Pengambilan Air Baku  Kanal Banjir Barat mengunakan teknologi pemanfaatan bakteri alami dengan bantuan media tumbuh bakteri alami tersebut yang disebut "meteor" atau "Moving Bed Biofilm Reactor" (MBBR). MBBR ini mampu menghilangkan 87% amonia Teknologi ini merupakan teknologi pertama  dan satu-satunya di Indonesia  bahkan di Asia Tenggara. Rencananya teknologi MBBR ini akan dilakukan pula di IPA Cilandak di Juni tahun 2016 ini, tujuannya adalah untuk menghilangkan bau amonia hingga 70% sehingga produksi air bersih tidak terganggu akibat makin buruknya kualitas air baku sungai Krukut. Diharapkan teknologi tersebut dapat memenuhi kebutuhan akan air baku  untuk diolah menjadi air bersih.

[caption caption="Bentuk dari MBBR (Moving Bed Biofilm Reactor) sebagai media tumbuh mikroorganisme alami yang mampu mengurai hingga 87% amonia dalam sungai"]

[/caption]

Sebenarnya tanggung jawab  pemenuhan air baku adalah tanggung jawab kita bersama, masyarakat pengguna air, pemerintah pusat dan daerah, operator pengolahan air bersih. Upaya yang dilakukan oleh operator pengolahan air yaitu Palyja adalah dengan mengurangi kehilangan air yang disebut dengan NRW (Non Revenue Water), air yang tidak mendapatkan penghasilan padahal airnya terkonsumsi. Kehilangan air tersebut bisa terjadi akibat faktor komersial, misalnya: pelanggan mengubah meterannya, memasang kran air sebelum meter air, membuat sambungan dan pemakaian ilegal. Kehilangan air yang disebabkan faktor teknik meliputi : kebcoran pipa jalan,tanaman tumbuh di tanah yang gersang, air keluar dari jalan secara tiba-tiba.

Upaya yang dilakukan Palyja demi mendeteksi adanya kebocoran adalah dengan menggunakan metode gas helium, metode kamera JD7 yaitu kamera yang dapat merekam audio visual kebocoran pada pipa primer. Selain itu juga menggunakan metode suara Correlator. Secara Komersial pun Palyja telah mengganti meteran air, ada yang karena anomalinya ataupun karena usia meteran sudah tua. Juga dijumpai kasus sambungan ilegal dan penyalahgunaan. 

Kita sebagai masyarakat pengguna air jg musti ikut Kegiatan Bersama Demi Air, demi pemenuhan air baku, marilah kita berhemat air, dimulai dari hari ini, di rumahku dan di lingkunganku. Menggunakan air sebijaksana mungkin, hemat bukan berarti pelit, hindari terjadinya pembuangan air secara sia-sia, misalkan pada saat sikat gigi ataupun cuci tangan jangan biarkan air mengalir tanpa penggunaan, matikan kran bila tak digunakan. Bila kran air bocor, lekas ganti yang baru, sediakan stok cadangan kran bila sewaktu-waktu ada kran bocor ataupun rusak bisa lekas diganti. Kalo bisa menggunakan air daur ulang, misalkan untuk menyiram tanaman bisa menggunakan air hujan atau air bekas cuci beras. untuk menyiram WC bisa menggunakan air bekas cuci baju.

Kita semua harus memastikan di lingkungan kita tidak ada kebocoran pipa air bersih agar pasokan air lancar dan tidak tercemar.
Bila kita semua sudah terbiasa mempunyai sikap peduli terhadap pentingnya air bagi kehidupan kita, bisa jadi kita tidak mengalami kekurangan air baku yang akan diolah sebagai air bersih. Dengan teknologi yang semakin berkembang pun diharapkan makin banyak air baku yang bisa dihasilkan.
Siapa tahu Palyja juga siap untuk teknologi desalinasi yaitu merubah air laut menjadi air tawar. Tentunya itu adalah proyek yang mahal dan besar. Namun penting sekali masyarakat harus teredukasi tentang pemanfaatan air seperlunya, tidak boros, tidak mencuri air Pam. Kita akan bisa memiliki sarana air minum yang langsung dari kran, bila sudah tidak ada lagi orang yang melakukan kecurangan seperti mencuri air dengan membuat sambungan pipa sendir karena pipa harus benar-benar terinstalasi steril dari kontaminasi kotoran dari luar pipa.
Ayo yuuk Bersama kita Cegah Kehilangan Air. Gak sabar kan menginginkan Jakarta ibu kota negara kita punya instalasi pipa baru yang mengalirkan air bersih yang sebenarnya pun kini sudah layak langsung diminum kok. Minimal fasilitas-fasilitas umum punya dulu deh kran air siap diminum, sepeti bandara, stasiun, terminal, taman bermain.

 

[caption caption="Pompa di pinggir-pinggir jalan di Hongaria yang hingga kini masih dipakai, mengeluarkan air yang juga produksi pengolahan air bersih yang bisa langsung diminum tanpa dimasak terlebih dahulu. Pompa udah kuno, ya memang instalasi pipa juga kuno. (foto:dokpri)"]

[/caption]

[caption caption="Ini kran air minum yang ada di pinggir jalan khusus pesepeda di Hungary, unik bentuknya (foto:dokpri)"]

[/caption]

 

[caption caption="Ini mirip air mancur tapi airnya bisa langsung diminum juga, ada di depan stasiun metro Praha Cheko (foto:dokpri)"]

[/caption]

 

 Catatan: semua foto dokumentasi pribadi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun