[caption caption="Tetap berfoto narsis walau wisata dengan sepeda yuuk.. asalkan tetep fokus yaa.. jangan nabrak (Foto:Dokpri)"][/caption]
Hayooo siapa yang suka jalan-jalan wisata?
Tuh kan semua jadi tunjuk tangan.
Siapa yang suka jalan-jalan wisata dengan bersepeda?
Tuh kan.. yang tunjuk tangan gak banyak seperti tadi.
Pasti cari alasannya bisa ajah, ada yang bilang gak punya sepedalah, capelah, panaslah, Â takut tambah hitamlah, yang terparah niih,, alasannya gak bisa foto narsis karena muka kusut masai terlihat lelah bersepedaan. Nah tulisanku kali ini adalah tentang pengalamanku bersepeda bersama keluarga, namun kami tetap bisa berfoto narsis dan hasil gambarnya juga cukup menarik lho..
Aku beserta keluargaku suka sekali bersepeda, hampir setiap hari kami selalu bersepeda. Kalau di rumah kami di Jakarta, kami bersepeda hampir setiap hari juga, untuk menuju tempat-tempat yang jaraknya dekat dari rumah, misalkan ke pasar, ke tempat les, taman bermain,atau sekedar bersepeda santai di sekitar daerah perumahan kami.
Tapi kami juga pernah mengalami wisata bersepeda saat kami pergi berlibur ke luar negeri. Idih di  luar negeri kok ya juga tetep main sepeda toh yaa.. Hehehe beda lho rasanya menikmati wisata dengan bersepeda dibandingkan dengan hanya duduk manis memandang keluar jendela mobil atau bus. Dengan sepeda kita bisa berhenti sejenak bila ada pemandangan yang cukup menarik bagi kita, bisa masuk ke lokasi yang sempit jalannya. Selain itu, tentu saja bersepeda merupakan salah satu olahraga santai yang menyehatkan dan seru bila dilakukan ramai-ramai bersama keluarga atau komunitas.
Di Hongaria, salah satu negara Eropa Timur, memang sudah tersedia jalur-jalur khusus bagi sepeda, sehingga asyik sekali bila ingin melakukan wisata dengan sepeda. Banyak sarana dan prasarana yang diperuntukan bagi pesepeda.Â
Tempat-tempat beristirahat juga bisa dijumpai walaupun hanya berupa kursi, terkadang juga tersedia keran air minum, sehingga pesepeda bisa melepas lelah dan minum di sana.
[caption caption="Minum dulu yuk, asyik airnya langsung ambil dari keran. (Foto: Dokpri)"]
Nah sambil melepas lelah setelah menggowes lama, jangan lupa tetap bidik momen dengan kamera. Selain untuk berfoto narsis, tentu saja untuk foto kenang-kenangan, toh belum tentu kami akan melalui jalan ini lagi saat wisata sepeda selanjutnya. Asyiknya wisata dengan sepeda tuh ya benar-benar puas menikmati alam yang kami lewati. Pemandangan alam di sekitar kami, segarnya udara hari itu benar-benar merasuk hingga ke sukma. Aku dan suamiku beserta anak-anak bersepeda beriringan. Aku dan suamiku bergantian yang menjadi pemimpin perjalanan atau yang berada di bagian paling belakang mengawasi anak-anak bersepeda.Â
Bersepeda dengan anak-anak kadang tak bisa sesuai dengan target jarak tempuh yang diinginkan dalam satu harinya, misal inginnya hari itu kami bisa menempuh jarak 30 km namun karena lelah, cuaca yang kurang mendukung, keadaan jalan yang naik turun karena berada di daerah perbukitan, maka bisa jadi jarak tempuh cuma 15 km. Namun kami pernah juga dalam satu hari sejak jam 9 pagi hingga jam 9 malam menempuh perjalanan 40 km, saking semangatnya bersepeda tak terasa hari telah gelap dan kami belum menemukan area perkemahan, maka jadilah kami mengayuh sepeda lebih jauh lagi. Ya di Hongaria ini siang harinya itu lama, matahari mulai turun ke peraduannya itu jam 9 malam, beda dengan di Indonesia yang jam 6 sore mataharinya baru tenggelam.
[caption caption="Syahdu menikmati sekelumit senja setelah kaki menggowes sepeda (Foto:dokpri)"]
Nah tentu saja kami tak lupa mengabadikan momen saat kami menikmati senja dalam kondisi yang berbeda dari keseharian kami biasanya. Biasanya jam 9 malam kami sudah berpakain tidur siap  tidur juga bersama dengan tenggelamnya matahari. Namun kali ini kami masih mengenakan pakaian lengkap beserta helm sepeda kami. hihihi tapi foto di atas kok narsis punggung yaa..