Mohon tunggu...
Indah Noing
Indah Noing Mohon Tunggu... Lainnya - Maminya Davinci

Ibu rumah tangga biasa, punya 3 krucils, pernah bekerja sebagai analis laboratorium klinik selama 10 tahun. Selalu berharap Indonesia bisa maju dan jaya tak kalah dari negeri yg baru merdeka.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Asyiknya Wisata sejarah di Pulau Bidadari, Onrust & Kelor

27 Oktober 2015   23:58 Diperbarui: 31 Oktober 2015   20:51 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Reruntuhan rumah sakit karantina penyakit menular dan berbahaya saat zaman penjajahan Belanda (Dokpri)"]

[/caption][caption caption="sisa tiang-tiang pendek yang dulu adalah kaki-kaki ranjang rumah sakit masih ada hingga kini (Dokpri)"]
[/caption]
Di pulau ini juga terdapat wadah penampung air yang terletak di bawah tanah yang dibuat oleh Pemerintah Belanda bertujuan penyediaan air bersih bisa untuk minum bagi orang-orang di pulau tersebut. Ada 8 kamar yang terhubung dan bisa menampung hingga 50.000 liter air bersih. disekeliling penampungan air dipasang tembok yang didalamnya terdapat besi, di pasang dari atas hingga 10 meter ke dalam tanah dibuat bertujuan untuk mencegah tikus masuk ke penampungan air bersih tersebut. Tikus-tikus berasal dari Burma terbawa kapal-kapal yang membawa barang ke Indonesia, sehingga kala itu banyak menyebabkan penyakit Leptospirosis yang disebabkan oleh air kencing tikus.

[caption caption="terlihat pintu untuk masuk ke ruang penyimpanan air di bawah tanah (Dokpri)"]

[/caption]

[caption caption="Papan Info yang dipasang oleh Dinas Pariwisata & Kebudayaan DKI Jakarta (Dokpri)"]

[/caption]

[caption caption="tembok tipis ini didalamnya ada besi, ditanam hingga 10 meter kedalam tanah untuk mencegah tikus masuk. (Dokpri)"]

[/caption]
Di pulau Onrust ini juga kita akan menjumpai situs kuburan kuno, dari 40 nisan di sana sebagian adalah kuburan orang-orang Belanda yang meninggal dunia karena penyakit tropic. Yang mengesankan adalah terdapat kuburan Maria yang meninggal di usia 28 tahun akibat kisah perselingkuhannya. Terdapat juga makam Kartosuwiryo yang dulu diekseskusi di pulau Onrust ini.

[caption caption="Bentuk nisan berbeda-beda tergantung dari strata orang tersebut di masyarakat kala itu (Dokpri)"]

[/caption]

[caption caption="Pak Can dengan sabar memberitahu kami tentang makam di pulau Onrust (Dokpri)"]

[/caption]

[caption caption="Diyakini satu dari dua makam ini adalah makam Kartosuwiryo, untuk membuktikannya harus melalui serangkaian penelitian. (Dokpri)"]

[/caption]

Eksplorasi Pulau Kelor
Pulau Kelor letaknya tak jauh dari  Pulau Onrust, belum sampai menginjakkan kaki di pantainya kita sudah terpesona melihatnya. Benteng Martello yang ukurannya lebih kecil pun terdapat di pulau ini. Pulau ini kecil, mungkin tak sampai setengah jam berjalan kaki maka pulau ini sudah selesai dikitari. Mengingat banyak pulau di Kepulauan Seribu yang hilang,seperti Pulau Air Besar, Pulau Nyamuk Besar, Pulau Nirwana, maka sangatlah berharap agar pulau Kelor yang kecil nan unik ini janganlah sampai tenggelam.

[caption caption="Benteng Martello ini letaknya hampir di bibir pantai pulau Kelor, semoga ia masih tetap berdiri hingga lamaaaa.. tak tergerus abrasi (Dokpri)"]

[/caption]

Pulau Kelor pun tampak indah dilihat di pagi hari, kami dari Pulau Bidadari berangkat pagi buta demi ingin melihat sang surya yang akan terbit dilihat dari pulau Kelor, namun pagi itu kabut cukup tebal, sehingga kami pun tak bisa melihat matahari terbit tepat di kaki langit. Kami baru mulai melihat matahari saat sudah jam 6 pagi di pulau Bidadari
[caption caption="Benteng Martello ini letaknya hampir di bibir pantai pulau Kelor, semoga ia masih tetap berdiri hingga lamaaaa.. tak tergerus abrasi (Dokpri)"]

[/caption]

[caption caption="siluet kutendang bola matahari dari pulau Bidadari (Dokpri)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun