Mohon tunggu...
Indah Noing
Indah Noing Mohon Tunggu... Lainnya - Maminya Davinci

Ibu rumah tangga biasa, punya 3 krucils, pernah bekerja sebagai analis laboratorium klinik selama 10 tahun. Selalu berharap Indonesia bisa maju dan jaya tak kalah dari negeri yg baru merdeka.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Kiat Penerbangan Nyaman Bersama Bayi dan Balita dalam Pesawat (Pengalaman Pribadi)

24 Agustus 2014   19:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:41 6268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_320746" align="aligncenter" width="507" caption="dokpri. Perjalanan bersama tetap terasa nyaman bila kita tenang dan mengetahui kiat-kiat terbang aman bersama anak."][/caption]

Apakah anda akan melakukan perjalanan panjang dengan menggunakan pesawat bersama buah cinta anda yang mungkin masih berusia bayi atau balita?

Pernahkah anda merasa kesal, terganggu saat berada dalam pesawat akibat adanya suara tangis bayi yang rewel? Atau jangan-jangan itu bayi anda sendiri yang menangis terus menerus dan membuat perjalanan anda dan penumpang lainnya kurang nyaman.

Pada tulisan kali ini aku ingin membagi kisahku saat bersama anak-anakku melakukan perjalanan dengan pesawat. Beberapa kali kami mengalami penerbangan jarak jauh dari Jakarta ke Budapest, lama penerbangan kira-kira  15 jam, belum lagi ditambah waktu transit . Aku adalah seorang ibu dengan 3 orang anak, namun semua anak tak pernah rewel selama dalam penerbangan, namanya bayi atau anak-anak mungkin ada menangis, bila karena masalah kecil pasti tangisnya mudah dihentikan. Aku juga pernah seperjalanan dengan ibu yang membawa bayi yang selama penerbangan bayinya sering  sekali menangis kecuali saat bayi tersebut tertidur. Kulihat saat itu betapa sang ibu jadi senewen dan stress karena sang bayi terus menerus rewel, ibu itu salah tingkah akibat tatapan para penumpang lain yang mungkin ingin tahu kenapa bayi rewel, atau mungkin juga penumpang lain merasa terganggu oleh tangis sang bayi.

Anak sulungku pertama kali naik pesawat adalah saat ia berumur 3 bulan. Namun perjalanan tersebut lama penerbangannya kurang dari 2 jam, sehingga tak banyak kendala yang dihadapi. Aku cukup menggendong bayiku, ia dipakaikan sabuk keselamatan yang disematkan menyatu kepada sabuk keselamatan ibu. Aku menyusuinya saat pesawat akan terbang dan mendarat agar kupingnya tidak sakit akibat perbedaan tekanan udara, selebihnya ia cuma tidur.

Saat ia berusia 11 bulan, kami bersama melakukan penerbangan jarak jauh yaitu dari Indonesia menuju Hongaria, dengan transit di Singapura lalu di Frankfurt Jerman. Rasa khawatirku akan kemungkinan bayi menangis karena rewel atau bosan ternyata tak terwujud. Perjalanan terasa nyaman dan menyenangkan. Memang aku sudah mempersiapkan mental  anakku agar kiranya ia bisa merasa nyaman bila berada di pesawat.

Bila melihat pesawat yang terbang di langit ia akan melambaikan tangan dan sering kukatakan padanya suatu hari  nanti ia akan naik pesawat juga mengunjungi kakek neneknya di Hongaria. Aku juga memberinya mainan pesawat, bersama kami menggambar bentuk pesawat dan mewarnainya.  Jadi ia merasa sudah tidak kaget lagi saat melihat pesawat dan sangat merasa senang berada dalam pesawat. Sengaja kami memilih duduk dekat jendela agar bisa melihat pemandangan di luar, duduk dekat dinding dimana tempat tidur bayi (bassinet) akan dipasang. Bayi bisa tidur di bassinet dan sang ibu tidak perlu menggendong terus menerus selama penerbangan.

[caption id="attachment_320749" align="aligncenter" width="442" caption="dokpri. Anak umur kurang dari 2 tahun akan mendapatkan bassinet, sehingga ibu tidak perlu memangkunya terus-menerus."]

14088535292007986806
14088535292007986806
[/caption]

Sebenarnya persiapannya tak cukup hanya untuk mental anak saja agar ia berani, senang, merasa nyaman di pesawat. Namun persiapan  lainnya dan kiat-kiat membawa bayi (balita) dalam pesawat musti diketahui orang tua, apa saja siih? Nah, dari pengalamanku aku coba rincikan yaaa..


1. Persiapkan barang-barang yang dibutuhkan bayi saat dalam pesawat, seperti:
- susu bubuk, bila anda tak menyusui ASI bayi anda, tentu saja musti membawa botol susunya.
- termos air, jangan khawatir bila tidak diperkenankan membawa air panas ke dalam pesawat, maka air di termos bisa di buang dan nanti di dalam pesawat bisa minta ke pramugari agar diisikan air panas. Pun demikian dengan air dingin, kita bisa memintanya di dalam pesawat. Terkadang ada bandara yang tetap memperbolehkan penumpang dengan anaknya membawa air minum, namun air tersebut musti di cicipi dahulu oleh penumpang tersebut.

-   obat – obatan, contohnya: obat anti mabok perjalanan, obat penurun demam, obat flu batuk, obat sakit perut,dll, sebaiknya dibawa. Kita tidak pernah tahu apakah anak akan sakit saat dalam perjalanan. Maskapai memperbolehkan membawa obat-obatan dan cairan namun ukurannya musti kurang dari 100 ml, simpan dalam tas transparant. Oh ya obat anti mabok perjalanan sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter bayi dan berikan ke bayi setengah jam sebelum perjalanan. Hal ini demi menghindari ia mual dan muntah akibat perjalanan. Bila akibat suhu dingin di pesawat  sang bayi menjadi seperti tersumbat hidungnya, maka sebaiknya beri ia cairan fisiologis tetes hidung untuk melegakan hidungnya.

-makanan bayi, walau maskapai memberikan makanan untuk bayi, mungkin saja ia tak mau memakannya, maka makanan yang kita bawa sangat bermanfaat mengganjal perutnya yang lapar. Makanan yang disediakan oleh maskapai cukup beragam. Yang paling disukai anak-anakku adalah saat mendapat es krim, waduuh enaaknya.

[caption id="attachment_320765" align="aligncenter" width="446" caption="Dokpri. Maskapai juga memberikan makanan khusus bayi dan anak."]

1408858332334732344
1408858332334732344
[/caption]

[caption id="attachment_320769" align="aligncenter" width="410" caption="dokpri. Hayooo..siapa yang udah pernah makan es krim di pesawat?"]

1408859271778247120
1408859271778247120
[/caption]

-Mainan, buku atau barang kesukannya, tak perlu yang besar namun ia merasa senang bisa bermain dengan mainannya selama dalam pesawat. Biasanya maskapai juga memberikan barang-barang cindera mata untuk bayi dan anak-anak, seperti boneka, tas, buku gambar dan pinsil warnanya, kartu mainan, majalah anak.  Untuk anak balita bisa main permainan atau nonton film di TV kecil di hadapan mereka.

[caption id="attachment_320750" align="aligncenter" width="274" caption="dokpri. Pihak maskapai biasanya memberikan cindera mata kepada anak-anak agar mereka tak bosan berada di pesawat."]

14088539291547100054
14088539291547100054
[/caption]

[caption id="attachment_320759" align="aligncenter" width="376" caption="Dokpri. Pernah juga duduk satu baris bareng banyak bayi & anak, seru deh."]

14088567011827651059
14088567011827651059
[/caption]

-Bawalah pampers yang lebih banyak, biasanya akibat suhu dingin bayi jadi banyak pipis. Gantilah popoknya bila sudah penuh atau ia buang air besar, gantilah di toilet pesawat yang bisa digunakan untuk bayi juga.

-Tissue basah dan tissue kering, sikat gigi, odol. Walau masih bayi tetap sikat gigi dong walau di perjalanan.
-Jaket / sweater, topi, kaos kaki, baju ganti. Pakaikanlah anak Jaket/ sweater saat di dalam pesawat. Maskapai menyediakan bantal dan selimut, bila masih butuh selimut agar lebih hangat bisa meminta ke pramugari.
- Kain gendong atau gendongan koala, sangat membantu saat anda sedang keluar dari pesawat. Meskipun anda membawa kereta bayi (stroller) namun belum tentu langsung tersedia saat anda keluar dari pesawat. Tentunya bayi anda akan merasa aman dalam gendongan anda.

2. Lakukan check in lebih awal, pastikan anda mendapat kursi dekat dinding untuk pasang tempat tidur bayi (bassinet).  Bayi di bawah 2 tahun masih dipangku sang ibu dalam pernerbangan jarak pendek, namun dalam penerbangan jarak jauh ia akan mendapatkan bassinet yang  akan dipasang saat pesawat sudah mencapai ketinggian stabil dan bassinet akan dilepas saat pesawat akan mendarat. Bagi anak di atas umur 2 tahun, maka ia sudah mendapatkan kursi sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun