Mohon tunggu...
Indah Noing
Indah Noing Mohon Tunggu... Lainnya - Maminya Davinci

Ibu rumah tangga biasa, punya 3 krucils, pernah bekerja sebagai analis laboratorium klinik selama 10 tahun. Selalu berharap Indonesia bisa maju dan jaya tak kalah dari negeri yg baru merdeka.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hobi Kompasianer Ini Akhirnya Berbuah Penghargaan dari MURI

9 September 2014   20:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:11 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_322998" align="alignnone" width="486" caption="Dokpri. Christie tampil seperti Minnie Mouse, memakai bando Minnie, pernak-pernik Disney, menggendong boneka Mickey pula. Wajahnya bahagia sekali."]

1410240884689951871
1410240884689951871
[/caption]

[caption id="attachment_323000" align="alignnone" width="480" caption="Dokpri. Lemari kaca berisi koleksi Disney yang bukan benda pos"]

14102415011106704894
14102415011106704894
[/caption]

Setelah selesai melihat-lihat koleksi benda pos tentang Disney maka akan dijumpai lemari kaca. Saat melihatnya anak-anak mengira benda-benda tersebut adalah barang dagangan yang bisa dibelinya dan dibawa pulang. Ternyata, itu adalah benda-benda koleksi tentang Disney yang bukan kategori benda pos, banyak sekali ada boneka-boneka, gantungan kunci, snowball, dan lain-lain. Usia bonekanya pun ada yang sudah puluhan tahun dimiliki Christie. Ya iyalah itu memang bonekanya yang dimilikinya sejak ia kecil.
Christie bercerita tentang caranya ia bisa memiliki berbagai macam koleksinya itu adalah selain dari pemberian orangtua, ia juga saling bertukar benda-benda koleksi dengan sesama teman filateli dalam dan luar negeri, tidak melulu harus membeli barang yang ingin dikoleksinya.
Kompasianer yang hadir saat itu yang aku kenal adalah Afriska Ambarita dan teh Lilih Wilda, jadi kami sempat deh narsis bareng mbak Christie dan piagam penghargaan MURI tersebut.

[caption id="attachment_323004" align="alignnone" width="600" caption="Dokpri. Narsis, waduh aku mimpi apa nih berkesempatan pegang piagam MURI."]

1410242493369894659
1410242493369894659
[/caption]

Anak-anak yang hadir di pameran tersebut hari itu mendapatkan album perangko dan 25 buah perangko bekas untuk dikoleksi. Aku juga setuju dengan yang dikatakan pak Bonnie bahwa hobi filateli mengumpulkan benda-benda pos harus diregenerasi ke anak-anak bila tak ingin filateli punah. Walaupun regenerasi itu sulit dilakukan, peranan orangtua menumbuhkan rasa cinta mengkoleksi prangko sangat dibutuhkan.
Menurut pak Bonnie juga, filatelis Indonesia sudah beberapa kali memenangkan kejuaraan filateli di dunia internasional. Semoga saja hobi filatelis makin menjamur di kalangan generasi penerus. Mengingat kayaknya sekarang kegiatan berkirim surat via pos tidak seperti zaman dulu, sekarang kan zaman nya kirim surat pakai surat elektronik yaa... hhhmm tantangan yang sulit juga buat pengkoleksi prangko.

[caption id="attachment_323007" align="alignnone" width="480" caption="Dokpri. sesampainya di rumah, anak-anakku langsung deh pasang prangko ke allbum perangko hadiah dari Christie. "]

1410243113736821264
1410243113736821264
[/caption]

Sekian dulu tulisanku kali ini. Kepada teman-teman pembaca yang ingin datang ke Pameran Filately Christie Damayanti, silahkan datang ke Museum MURI di lantai LG Mall of Indonesia (MOI) Jl. Boulevard Raya Barat - Kelapa Gading,  Jakarta Utara. Pameran masih akan berlangsung hingga 13 September 2014.

Ayo buruan datang dan lihat sendiri deh koleksinya di MURI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun