Mohon tunggu...
Indah Nariyatur Rachmah
Indah Nariyatur Rachmah Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi Uin Sunan Kalijaga-21107030040

Jika ingin mendapatkan sesuatu yang belum pernah kamu miliki, lakukanlah hal yang belum pernah kamu lakukan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ududers: House of Sampoerna Cara Menikmati Rokok Tanpa Merokok

31 Maret 2022   08:32 Diperbarui: 31 Maret 2022   09:45 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

House of Sampoerna. Dengan memadukan empat hal, museum, art gallery, kios, dan cafe di satu kawasan, menempatkan House of Sampoerna sebagai salah satu tempat wisata yang mengandung hiburan, sejarah, sekaligus pengetahuan.

Berlokasi di Jl. Taman Sampoerna No.6, Surabaya, Jawa Timur, House of Sampoerna menggunakan bangunan kuno warisan zaman Belanda yang dibangun pada tahun 1862. Liem Seeng Tee pendiri Sampoerna, membeli tempat ini di tahun 1932 dan kemudian menjadikannya sebagai tempat produksi yang pertama untuk rokok Sampoerna.

Ududers memang wajib tahu tentang Museum House Of Sampoerna. Tapi bukan berarti yang tidak merokok tidak perlu tahu atau tidak perlu datang ke museum tersebut.

House Of Sampoerna merupakan museum tembakau dan markas besar dari pabrik rokok Sampoerna. Dibangun pada tahun 1862 tapi museum ini baru dibuka secara resmi tahun 2003.

Memiliki gaya arsitektur yang dipengaruhi oleh gaya kolonial Belanda. Sebelum menjadi museum, bangunan ini digunakan untuk panti asuhan yang dikelola oleh Belanda. Tahun 1932 dibeli oleh Liem Seeng Tee dan digunakan sebagai tempat produksi rokok Sampoerna. Pada tahun 1898, setelah ibunya wafat di Fujian, Cina, Liem bersama ayah dan adiknya pindah ke Indonesia.

Keluarga Liem mreupakan keluarga yang tergolong miskin. Pindah ke Indonesia dengan tujuan untuk merubah kondisi kehidupan. Penderitaan Liem setelah kepindahan keluarganya ke Indonesia tidak berhenti sampai disitu. Saat Liem berusia 5 tahun, ayahnya wafat. Bahkan ditahun-tahun sebelumnya Liem berpisah dengan adiknya karena diadopsi oleh salah satu keluarga mereka yang bertempat di Singapura.

Liem diadopsi oleh salah satu keluarga yang bertempat tinggal di Bojonegoro. Inilah perwama kali, gerbang awal Liem mengenal tembakau. Saat diadopsi oleh keluarga tersebut Liem diajarkan secara keseluruhan tentang tembakau disaat usianya telah menginjak dewasa.

Belajar tentang cara meracik tembakau sampai menjadi penjual asongan dari gerbong ke gerbong kereta. Pada tahun 1912, Liem menikah dan membuka sebuah warung. Salah satu yang di jual di warung tersebut adalah tembakau khas racikannya sendiri. Bahkan beliau juga menjualnya dengan berkeliling menggunakan sepeda ontel.

Perjuangan Liem membuahkan hasil. Pada tahun 1913 Liem berhasil mendirikan sebuah perusahaan tembakau dan rokok.

Perusaan pertama Liem Seeng Tee bernama Handel Maastcapij yang kemudian berubah nama menjadi N V Handek Maastchapij dan akhirnya setelah perang dunia ke II berubah nama menjadi Hanjaya Mandala Sampoerna atau lebih dikenal dengan nama PT. HM Sampoerna.

Sejarah Museum House Of Sampoerna ini membahas segala hal tentang tembakau dan sekaligus sebagai markas besar dari pabrik rokok Sampoerna. Sebelumnya, bangunan ini digunakan sebagai panti asuhan yang dikelola oleh Belanda. Kemudian dibeli oleh Liem Seeng Tee yang kita kenal sebagai pendiri Sampoerna. Waktu awal berdiri, bangunan ini digunakan sebagai pabrik utama untuk memproduksi rokok. Hingga pada tahun 1964 sejarah House Of Sampoerna dimulai dan baru dibuka pada tanggal 9 Oktober 2003, tempat tersebut menjadi Museum House Of Sampoerna.

Museum House Of Sampoerna adalah cara lain menikmati tembakau dan rokok meskipun tidak merokok.

Gaya arsitektur bangunan klasik dan unik dengan empat tiang besar yang ada di muka bangunan yang berbentuk rokok raksasa produk PT. HM Sampoerna. Pertama kali memasuki museum ini pasti akan mencium aroma cengkeh yang sangat kuat. Ini karena lantai dua dari museum masih dipergunakan sebagai tempat produksi rokok Sampoerna. Lantai pertama digunakan untuk ruang pameran segala hal yang berkaitan dengan produksi rokok.

Di lantai pertama kita dapat menemukan berbagai hal yang berhubungan pembuatan rokok Sampoerna mulai dari bahan mentah hingga siap kirim. Mulai pemilihan cengkeh sebagai bahan rokok, pemantik, alat untuk membuat rokok, beberapa foto, sepeda tua yang dikendarai oleh pendiri Sampoerna untuk membuat rokok dan beberapa alat marching Band. Alat marching band ini dulu pernah tampil di Rose Parade di Kalifornia Amerika Serikat dan sampai sekarang pun masih sering dimainkan untuk memperingati ulang tahun perusahaan.

Daya tarik selanjutnya ialah berbagai barang bersejarah yang dipajang di dalam museum ini. Barang-barang yang berkaitan erat dengan sejarah perkebangan dari masa ke masa PT. HM Sampoerna. Bahkan terdapat pula replika warung yang pernah dijadikan tempat berjualan oleh Liem sebelum masa kejayaannya. Tepatnya berada di ruangan paling depan.

Museum ini memiliki aula pusat yang luas, dua bangunan kecil di sisi timur dan barat serta ruang terbuka di belakang aula pusat. Bangunan yang ada di samping diubah menjadi bangunan keluarga dan bangunan mirip gudang ini digunakan sebagai fasilitas produksi. Seperti pemrosesan tembakau dan cengkeh, peracikan, melinting rokok dan pengemasan, pencetakan dan proses bahan jadi.

Museum House of Sampoerna menyediakan kafe. Kafe ini terletak di sebelah art gallery. Kafe ini menyediakan banyak jenis kopi. Selain kopi, anda juga bisa membeli beberapa jenis camilan. Di jam tertentu, anda juga bisa menikmati live music.

Beberapa area di museum House of Sampoerna merupakan spot foto yang instagramable. Seperti kolam ikan dan interiornya. Lalu ada juga mobil mewah berjenis British 1972 Rolls-Royce Silver Shadow yang digunakan oleh keluarga Sampoerna. Mobil ini dipajang di samping gedung utama.

Terakhir, jika anda ingin jalan-jalan melihat Kota Surabaya, pihak museum memfasilitasi keinginan anda. Ada bus berwarna merah yang digunakan untuk mengantarkan pengunjung yang ingin berkeliling secara gratis. Dikemas dalam acara yang bernama Surabaya Heritage Track atau dikenal dengan Surabaya Tua.

Selama perjalanan, sudah ada pemandu wisata yang akan menjelaskan beberapa tempat beserta nilai historisnya. Anda hanya perlu melihat jadwal hariannya di laman House of Sampoerna. Rute dan jam hari selasa sampai kamis berbeda dengan hari kamis sampai minggu. Senin tidak ada aktivi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun