Mohon tunggu...
Indah Meylia
Indah Meylia Mohon Tunggu... Editor - new

hai semua :)

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film "Habibie dan Ainun 3", Cinta Membutuhkan Frekuensi yang Sama

5 Januari 2020   15:09 Diperbarui: 5 Januari 2020   17:55 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film ini adalah film ketiga dari seri film Habibie & Ainun. Bapak Habibie diperankan oleh Reza Rahardian, sedangkan ibu Hasri Ainun Besari atau ibu Ainun diperankan oleh Maudy Ayunda. Pada film Habibie & Ainun seri ketiga ini, lebih menceritakan tentang kisah perjuangan ibu Ainun untuk menjadi seorang dokter.

Berawal ketika pak Habibie menghabiskan waktu liburan bersama dengan keluarganya dengan makan bersama diruang makan. Saat itu, Beliau menceritakan kepada anak dan cucu-cucunya tentang kisah mudanya bersama dengan ibu Ainun ketika masih dibangku SMA. 

Pak Habibie mengatakan bahwa ibu Ainun adalah sosok wanita yang tangguh, cantik, pintar, dan ingin menjadi seorang dokter.

Ibu Ainun sudah tidak asing lagi dengan dunia kesehatan karena ibunya adalah seorang bidan. Bahkan, sewaktu Ainun kecil, ketika bangsa Jepang hampir menguasai seluruh desa yang ada di pulau jawa, Ainun dan ibunya membantu seorang wanita untuk bersalin di tengah keadaan yang tidak aman.

Pak Habibie sudah menyukai ibu Ainun sejak masih menjadi siswa SMA. Ia bahkan nyaris menyatakan perasaannya tetapi gagal dan mengatakan bahwa Ainun adalah perempuan yang jelek, hitam, seperti gula jawa. 

Ainun pun heran ketika mendengar ucapan itu dari Habibie tanpa mengetahui alasan beliau mengatakan seperti itu. Keduanya sudah memberi sinyal saling tertarik satu sama lain.

Ainun sangat ingin kuliah kedokteran di Universitas ternama yang juga merupakan Universitas tertua di Indonesia yaitu Universitas Indonesia.

Ketika malam perpisahan kelulusan sekolah, Habibie dan Ainun bertemu dan saling bercerita. Habibie mengatakan bahwa ia akan lanjut kuliah di Jerman.  

Ketika itu Ainun menduga kuliah Habibie dibayar oleh pemerintah, namun ternyata tidak, kuliah Habibie dibayar oleh ibunya sendiri yang telah bersumpah kepada ayahnya.

Setelah lulus kuliah, Habibie ingin kembali ke Indonesia dan membangun negerinya. Sedangkan Ainun akan melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan Kedokteran. 

Habibie sangat mengapresiasinya karena menurutnya itu sangat bagus. Malam itu juga merupakan malam perpisahan antara Habibie dan Ainun untuk mengejar cita-cita mereka masing-masing.

Ketika Ainun memasuki masa perkuliahan, Ainun bertemu dengan saudara perempuan Habibie. Kemudian mereka menjadi sangat akrab dan berteman baik.  

Ainun sangat terkenal di kampusnya. Dia dikenal dengan sosok yang cantik, pemberani, dan juga pintar. Karena kepopulerannya, dia bertemu dengan seorang pria yang bernama Ahmad dari jurusan hukum.

Seiring berjalannya waktu, Ainun dan Ahmad menjadi sangat dekat layaknya sepasang kekasih. Bahkan, Ahmad pernah menyelamatkan Ainun yang hampir disetubuhi oleh preman-preman kampung ketika dia hendak membantu salah satu warga desa yang anak-anaknya sakit demam. 

Ainun pernah mengatakan kepada Ahmad bahwa ada seorang professor (dosennya Ainun) yang sangat menawan. Ketika mengetahui nama professor tersebut, tidak disangka bahwa itu adalah ayahnya Ahmad. 

Ahmad dan ayahnya sering memiliki perbedaan pandangan mengenai sesuatu. Ahmad membuktikan keseriusannya pada Ainun dengan melamarnya menjadi seorang kekasih. Kemudian Ainun menerima lamaran tersebut dan akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih.

Mereka sering jalan-jalan bersama, kepantai bersama, dan sering menghabiskan waktu bersama. Tapi tak lama kemudian, Ainun menanyakan kepastian Ahmad apa yang akan dilakukannya di masa depan. 

Namun, Ahmad tidak terlalu menanggapinya dengan serius, ia hanya menanggapinya dengan candaan. Ainun semakin tidak yakin dengan sikap Ahmad kala itu Karena bagaimanapun juga Ainun butuh kejelasan untuk masa depan.

Kemudian Ahmad pun jujur kepadanya bahwa di masa yang akan datang, ia ingin mengajak Ainun untuk pindah ke luar negeri karena dia memiliki pandangan yang buruk terhadap pemikiran masyarakat Indonesia. 

Akan tetapi, Ainun tidak setuju dengan rencananya. Ainun memiliki pandangan yang berbeda dengan Ahmad.

Menurutnya, dia harus berkontribusi dan membangun negeri ini menjadi lebih baik lagi. Karena permasalahan tersebut, Ahmad dan Ainun akhirnya berpisah dan menjalani kehidupan mereka masing-masing. Ainun mengatakan kepada Ahmad bahwa, mereka berada dibuku yang sama namun, pada halaman yang berbeda.

Menjelang beberapa waktu, Ainun lulus sebagai mahasiswa lulusan terbaik kedokteran UI (Universitas Indonesia).  Ainun kemudian bertemu kembali dengan Habibie yang sudah kembali dari Jerman. 

Setelah bertemu kembali, karena satu pemahaman dan satu frekuensi, maka Ainun memilih jalannya sendiri untuk menemani Habibie sampai akhir hayatnya. Habibie yakin bahwa dirinya dan Ainun merupakan dua raga dalam satu jiwa dan berada di frekuensi yang sama.

Menurut saya, kelebihan dari film ini yaitu ceritanya sangat menarik, mengandung nilai-nilai nasionalisme, serta mempunyai semangat perjuangan yang tinggi. 

Pemain filmnya juga sangat mendalami karakter, contohnya seperti pemeran Habibie yang sudah tua yaitu Reza Rahardian yang nyaris sama persis dengan Bapak Habibie mulai dari wajah, cara bicara, cara berjalan dan penampilannya. 

Kesan yang saya dapatkan selama menonton film ini yaitu saya sangat senang dan mempelajari begitu banyak pelajaran hidup, serta semangat cinta tanah air.

Judul film                       : Habibie dan Ainun 3
Genre                             : Romantis, drama
Durasi                             : 121 menit
Sutradara                       : Hanung Bramantyo
Rating                             : R
Mulai tayang                  : 19 desember 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun