Oleh Mawati,Suci Hardianti
Mahasiswa UNU NTB
Wisata merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,pengembangan pribadia atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang di kunnjungi dalam jangka waktu sementara (uu  no 10 2009). Indonesia memiliki potensi pariwisata mulai dari bentuknya alam secara alami keadaan sosial yang beragam seperti budaya,suku dan adat istiadat yang dapat dijadikan sebagai aktivitas pariwisata perkembangan dan Pembangunan pariwisata yang beragam di Indonesia membuat setiap daerah dapat mengendalikan kepariwisataan karena dapat membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapat daerah mensejahtrakan  Masyarakat yang ikut berperan dalam aktivitas pariwisata ,serta meningkatkan minat Masyarakat dalam berwisata.Pemerintah mengupayakan untuk memajukan aktivitas wisata di daerahnya dengan meningkatkan Pembangunan wilayah yang memiliki potensi pariwisata,aksesibilitas baik dari dan menuju daerah yang memiliki daya tarik wisata dan mengajak Masyarakat untuk memiliki minat pariwisata agar dapat berperan dalam memajukan potensi pariwisata.
 Kami melakukan  wawancara bersama pengelola Kawasan wisata kuliner mewah (mepet sawah) yang ada di Desa Tempos Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat yang bernama bapak Muji Burrahman pada Hari Minggu pagi tanggal 3 November 2024.Kawasan wiata kuliner mewah(mepet sawah) ini berdiri sejak tahun 2020.Awalnya wisata ini pertama buka di pinggir jalan sebelah lokasinya yang sekarang selama empat tahun alasannya wisata ini pindah karena tempatnya tidak terlalu luas sedangkan tempat yang sekarang ini tempatnya lumayan luas dan wisata kuliner mewah (mepet sawah ) saat ini baru tiga bulan .Alasan adanya wisata ini kata pengelola karena pada saat covid 19 di larang keluar sedangkan Lokasi wisata ini dikelilingi sawah dan pegunungan sehingga banyak pengunjung yang minat rata-rata pengunjung yang datang 500 orang  ada yang dari Sumbawa,Bima,tapi yang paling banyak dan setiap hari adalah dari Lombok karena daya tarik wisatanya. Kata pengunjung di sana tempatnya nyaman,bersih,makananya enak ,harganya pun terjangkau seperti sate tusuk 25 ribu satu porsi, jajan-jajan bisa kita beli 5 ribu. Dan wisata kuliner mewah (mepet sawah) ini menjual berbagai macam makanan dan minuman seperti sate tusuk daging,sate tusuk jamur,jajan tradisional apem,kelepon,lupis,kedebak,serabi,banget,untal-antil,urap,pelecing,pecel dan juga tersedia musik yang mau karaokean untuk melepas penat sambil menikmati suasana alam . Wisata yang ada di Tempos ini buka pada hari sabtu dan minggu mulai dari jam 6-9 di jam 9 itu para pengunjung udah mulai berkurang untuk pulang kalau sudah lebih dari jam 9 pengelola di sana mulai bersih-bersih juga para pedagang beresin jualannya .Setiap pedang-pedagang di sana harus mengeluarkan iuran sebesar 25 ribu untuk bayar tempat berjualan untuk pendapatan parkir mereka mendapatkan rata-rata sebesar 500.000 ribu per minggu (Sabtu-Minggu). Kata pengelola bapak Muji Burrahman dia menyewa tempat wisata kuliner mewah (mepet sawah) sebesar 1.000.000 perbulan pendapatan perbulan sebesar 4.000.000 dan khasnya 400.000 dan gaji karyawan sebesar 250.000 perbulan.Wisata kuliner mewah (mepet sawah) mendapatkan anggaran dari dana desa sebesar 50.000.000 pertahun pengelola wisata merencanakan ke depannya akan membangun seperti spot-spot foto, pemataan tempat jualan,memperluas area parkir dan Pembangunan toilet karena di sana toiletnya masih kurang untuk pengunjung supaya semakin nyaman.Jumlah karyawannya lima puluh orang tetapi karyawannya tidak bekerjasecara professional sehingga terjadi pengurangan karyawan menjadi dua belas orang sampai saat ini .Karyawan dan para penjual khusus orang  Desa Tempos tidak di perbolehkan Desa lain untuk berjualan sedangkan sampah di wisata tersebut  seperti plastik -plastik bisa di jual lalu uangnya di masukin ke uang khas wisata penjualannya rata-rata mendapatkan 20.000 perminggu (Sabtu-Minggu).Pengelola wisata kuliner mewah ini pernah di undang di kampus Undram,dan Desa Sesaot untuk di wawancara mengenai wisata tersebut.
Dampak negatif dari wisata kuliner mewah (mepet sawah) yang ada di Desa Tempos antara lain:
Yang pertama wisata ini berdekatan dengan jalan utama sehingga terjadi kemacetan lalu lintas
Yang kedua masih kurangnya fasilitas yang belum memadai seperti toilet masih kurang,area parkirasn masih kurang luas sehingga di pinggir jalan di pakai untuk parkir
Yang ketiga banyaknya sampah
Yang keempat meningkatnya polusi.
Dampak positif dari wisata kuliner mewah (mepet sawah) yang ada di Desa Tempos antara lain: