Mohon tunggu...
Petani Millenial
Petani Millenial Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Public Relations

In a world of worriers, be the warrior

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Resolusi Atur Keuangan di Tahun 2018, Pentingkah?

4 Januari 2018   13:45 Diperbarui: 4 Januari 2018   13:56 1446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peralihan tahun menjadi suatu yang sangat dinanti oleh hampir semua orang. Mengapa ? Karena setiap orang pada dasarnya ingin menjadi lebih baik di hari selanjutnya. Sebagian besar orang membuat resolusi ingin 'keuangan' membaik. Tentu saja setiap orang ingin yang terbaik, apalagi dalam hal keuangan, yang sangat 'krusial' memegang peranan hidup manusia.

Berikut hal penting yang sangat anda perlukan untuk mengatur keuangan anda.

1. Catat Arus Kas (Uang Masuk-Uang Keluar)

Pencatatan arus kas sangat penting dalam mengetahui dan mengatur keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan atau pemasukan. Hal ini sangat berguna untuk pengelolaan keuangan karena dari catatan ini dapat diketahui semua pengeluaran yang dilakukan mulai dari pendapatan atau gaji, bonus, keuntungan, belanja bulanan, pembayaran lain, anggaran investasi dan menabung. Dengan demikian kita dapat mengetahui kapan anda harus berhemat.

Ilustrasi: Cash Flow. (Freepik.com)
Ilustrasi: Cash Flow. (Freepik.com)
2.  Menabung atau Investasi

Dari penghasilan yang anda dapatkan, sisihkan dana anda untuk investasi ataupun menabung. Secara presentase, nilai tabungan atau investasi paling tidak 10% dari total pendapatan. 

Ilustrasi: Tabungan. (Freepik.com)
Ilustrasi: Tabungan. (Freepik.com)
3.  Patuh Bayar Pajak

Pajak adalah kewajiban yang harus dipenuhi bagi seluruh penduduk Indonesia. Persiapkan dan patuhlah membayar pajak demi memajukan bangsa Indonesia. Uang yang dihasilkan dari pajak, kembali kepada rakyat berupa sarana dan prasarana, beasiswa pendidikan oleh pemerintah dan lain sebagainya.

Ilustrasi: Pajak. (Freepik.com)
Ilustrasi: Pajak. (Freepik.com)
4.  Alokasi Aset

Alokasi aset atau penyebaran asset dilakukan untuk menghindari risiko dan kerugian di kemudian hari. Misalnya anda punya dana untuk menabung atau investasi Rp 100 juta, gunakanlah Rp 50 juta untuk menabung Rp 50 jutanya investasi. Jangan lupa evaluasi dalam waktu berkala.

Ilustrasi: Aset. (Freepik.com)
Ilustrasi: Aset. (Freepik.com)
5.  Proteksi Diri dan Aset

Proteksi diri dan aset dari sejumlah risiko yang muncul merupakan aset terpenting. Pilihlah asuransi dan  sesuai kebutuhan.  Proteksi asset berguna suatu saat apabila aset mengalami kecelakaan atau musibah dan bisa di klaim sewaktu-waktu.

Ilustrasi: Proteksi Diri dan Aset (HaloMoney.co.id)
Ilustrasi: Proteksi Diri dan Aset (HaloMoney.co.id)
6.  Siapkan Ahli Waris

Anda harus menemukan orang yang tepat setelah aset anda terkelola dengan baik. Orang ini disebut sebagai Ahli Waris, yang bisa dari anak, saudara kandung atau orangtua dan sebagainya. 

Ilustrasi: Ahli Waris. (Freepik.com)
Ilustrasi: Ahli Waris. (Freepik.com)
7.  Membayar Cicilan / Kredit Tepat Waktu

Anda harus disiplin dalam membayar cicilan kredit atau pinjaman. Hal ini sangat penting karena akan meringankan anda. Agar terhindar dari kelupaan, manfaatkan fasilitas pemotongan langsung dari saldo tabungan (auto debet). 

Ilustrasi: Kredit. (Aengaeng.com)
Ilustrasi: Kredit. (Aengaeng.com)
Dengan pola pengelolaan keuangan yang tepat tentu hidup anda akan terus Namun, anda pasti pernah mengalami kejadian seperti ini, "Ya ampun, belum akhir bulan, gajiku sudah habis," atau "Aku lupa, bulan ini aku harus membeli sabun tambahan untuk wajah," dan yang lainnya ? 

Jika pernah, anda mungkin kurang melakukan perencanaan keuangan sehingga banyak kebutuhan yang belum terpenuhi hanya karena keinginan sesaat.

Hal ini bisa jadi dapat disebabkan tidak ditanamkannya kebiasaan mengenai perencanaan keuangan sejak kecil sehingga terbawa sampai dewasa.

Kebiasaan ini menyebabkan seringkali orang tersebut kebingungan setiap ada kejadian mendadak diluar rencana sehingga menjadi tidak terkendali. Oleh karenanya hal ini harus diatasi mulai sekarang dan tanamkan sadar mengatur uang sejak masih kanak-kanak pada anak-anak kita.

Usia berapa anak mulai dapat diajari ? Sejak usia 5 tahun anak sudah dapat diajari tergantung ketepatan metode cara mengajarnya. Contoh kecilnya jika ingin membelikan mainan, anda bisa meminta mereka melakukan hal kecil terlebih dahulu. 

Ataupun dengan cara mengajak mereka berbelanja bulanan kebutuhan rumah tangga, sehingga secara tidak langsung mereka ikut dalam perencanaan keuangan rumah tangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun