Melalui pemantauan secara makroprudensial, Bank Indonesia dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan (potential shock) yang dapat berdampak pada stabilitas sistem keuangan.
- Bank Indonesia berfungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai Lender of the Last Resort (LoLR).
Fungsi LoLR merupakan salah satu peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan, yang mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis.
Peran Serta MasyarakatÂ
Selain Bank Indonesia itu sendiri, masyarakat pun dituntut untuk berperan aktif dalam menjaga kestabilan sistem keuangan negara saat ini. Beberapa langkah konkret ini bisa kamu contoh untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan negara loh!
Dewasa ini, kartu kredit, yang merupakan salah satu jenis produk keuangan, memang sudah menjadi gaya hidup masyarakat modern dikarenakan kartu kredit merupakan salah satu cara pembayaran termudah. Beberapa masyarakat awam menjadikan kartu kredit sebagai alat hutang. Mungkin ini merupakan pendapat pribadi, namun menurut saya, kartu kredit merupakan sesuatu yang lebih mengarah pada alat penunda pembayaran, bukan alat hutang.
Oleh karena itu, masyarakat perlu bijak dalam menggunakan kartu kredit, seperti tidak menunda pembayaran sampai jatuh tempo dan tidak memaksakan untuk membeli sesuatu di luar batas kemampuan finansial masing-masing. Apabila proses pembayaran kartu kredit ini lancar, maka akan turut berdampak terhadap tercipta suatu kestabilan sistem keuangan negara.
- Memperbaiki financial behavior
Mungkin terdengar klise, namun kunci dari peran masyarakat dalam meminimalisir kemungkinan terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan adalah dengan memperbaiki financial behavior, yaitu dengan menjadi masyarakat yang tidak boros.
Sering kita dapati bahwa gaya hidup seseorang cenderung menyesuaikan pendapatan mereka saat itu, ketika pendapatan melonjak naik maka mereka cenderung untuk memiliki gaya hidup yang lebih tinggi dari sebelumnya. Padahal, sebenarnya gaya hidup mereka sudah terbilang cukup baik.
Menurut saya, gaya hidup seharusnya tidak mengikuti arus seberapa tinggi lonjakan pendapatan saat ini, karena sebenarnya kita bisa memisahkan kebutuhan (needs) dan keinginan (wants). Kebutuhan (needs) adalah sesuatu yang harus kita miliki saat ini seperti kebutuhan seseorang untuk makan, dan lain sebagainya. Sedangkan keinginan (wants) adalah sesuatu yang kita ingin miliki namun belum tentu kita butuhkan saat ini. Dengan membedakan kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) dalam kehidupan kita, maka kita dapat mengurangi tingkat konsumsi yang cenderung tidak "bermanfaat".
- Forward looking