Kesehatan memiliki perhatian khusus di masa pandemi kali ini. Sebagian besar orang berusaha mempertahankan daya tahan tubuh mereka dengan mengkonsumsi vitamin dan suplemen yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa suatu penyakit dapat diobati dengan cara mengkonsumsi obat-obatan yang sebelumnya sudah diresepkan oleh dokter. Lalu bagaimana dengan penyakit yang berbentuk luka batin? Adakah obatnya? Siapa yang seharusnya menyembuhkan luka itu?
-Luka Masa Lalu-
Trauma-trauma masa lalu yang mungkin sebelumnya pernah kita alami dengan sadar atau secara tidak sadar bisa berpotensi dalam membentuk luka batin apabila emosi-emosi yang tertahan selama ini masih tersimpan di alam bawah sadar kita.
Emosi-emosi negatif yang terus tertahan ini seolah menjadi bom waktu yang dapat memperburuk setiap keadaan, a really bad impact!
Seharusnya, tidak hanya emosi-emosi positif saja yang harus kita salurkan. Karena nyatanya, emosi negatif bukanlah emosi yang buruk. Selain bahagia, kita juga dikaruniai emosi negatif seperti sedih, menangis, takut, dan bahkan marah.
Terkadang, mindset yang tertanam di sebagian besar orang adalah "mengeluarkan emosi negatif bisa memperburuk keadaan", padahal dengan menahan secara terus menerus emosi negatif ini, maka justru akan menjadi bom waktu yang malah akan membuat keadaan menjadi semakin lebih buruk.
-Self-Healing-
Menurut ilmu psikologi, self healing adalah proses penyembuhan yang hanya melibatkan diri sendiri untuk bangkit dari penderitaan yang pernah dialami dan memulihkan diri dari luka batin.
Adapun tujuan dari self healing sendiri adalah untuk memahami diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan, dan membentuk pikiran positif dari apa yang telah terjadi. Ketika berhasil melakukan self healing, maka kita akan menjadi pribadi yang lebih tegar dalam menghadapi kesulitan, kegagalan, dan trauma di masa lalu.
Privilege teruntuk kamu yang saat ini berusaha melakukan self healing selama pandemi ini adalah waktu. Ya, waktu yang kamu dapatkan untuk lebih berusaha melakukan penerimaan diri dan  memaafkan diri sendiri akan menjadi lebih besar. Oleh karena itu, manfaatkanlah waktumu semaksimal mungkin.
Berikut ini beberapa metode self healing yang mungkin bisa membantumu dalam menyembuhkan luka batinmu sebagai pandemic-fighters:
-Me Time-
Mungkin sudah tidak asing lagi ketika mendengar kata-kata me time. Me time disini bisa diartikan sebagai waktu yang kamu luangkan untuk lebih memperhatikan dirimu sendiri.
Kamu bisa mengisi me time ini dengan cara menghabiskan waktu dan tenggelam dalam hal-hal yang kamu sukai, seperti melukis, menulis, membaca buku, atau bahkan self care.
Me time ini dapat berguna sebagai salah satu metode self healing untuk kamu yang mungkin selama ini terlalu sibuk untuk memikirkan orang lain sehingga lupa untuk memikirkan dirimu sendiri. Percayalah bahwa me time ini akan membuat dirimu terasa lebih bermakna.
-Jadikan Penyesalan Sebagai Kekuatan-
Kembali lagi pada tujuan utama dari self healing, yaitu berusaha untuk melakukan proses penyembuhan melalui penerimaan kenyataan masa lalu dan berusaha membentuk pikiran positif atas apa yang telah terjadi. Maka, jadikanlah penyesalan atas masa lalumu sebagai kekuatanmu.
Berbicaralah pada dirimu bahwa kesalahan dan kegagalan yang telah terjadi pada masa lalu adalah hal yang wajar. Dan yang perlu dilakukan saat ini adalah berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan itu kembali.
-Jangan Berlarut-Larut dalam Luka-
Keluarkanlah seluruh emosi negatifmu, namun berjanjilah bahwa setelahnya kamu akan menjadi pribadi yang lebih baik dengan perasaan yang lebih baik.
For you guys to know that, kesehatan mentalmu akan berpengaruh terhadap kesehatan fisikmu. Sebagai pandemic-fighters, semoga kita bisa lebih memaafkan diri kita masing-masing dan memaafkan masa lalu yang telah terjadi.Â
Semoga penjelasan di atas bisa membantumu untuk dapat pulih dari luka batin yang selama ini kamu alami.
"If there's no breaking then there's no healing, and if there's no healing then there's no learning"- One Tree Hill
Stay healthy and stay safe guys! Semoga bumi lekas membaik!
IndahLadya
Referensi
Anonim. 2018, Self-healing: Sebuah Perjalanan Menyembuhkan Diri, diakses pada 30 Juli 2020,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H