Mohon tunggu...
Indah
Indah Mohon Tunggu... wiraswasta -

a wife, a mom, a grandmother, https://www.facebook.com/ririsnyaisra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jika Suami Ketahuan Selingkuh

19 Januari 2014   14:16 Diperbarui: 30 September 2015   13:28 6075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

 -AMANKAN ASET BERSAMA DAN CEGAH SUAMI KORUPSI.

Datangi kantor,yakinkan semua gaji,bonus,biaya perjalanan suami..kita sebagai istri harus mengetahui. Minta kantor suami untuk transparant,karena memang kita berhak.

Ketahui juga detil pekerjaan suami lebih lagi..agar kita tahu cela2 mana yang bisa dimanfaatkan suami untuk mencari uang tambahan.

Karena Pria yang memiliki WIL maka OTOMATIS dia akan mencari sumber FINANCIAL lebih.

Lakukan poin ini dengan elegan,dengan santun..agar kita tak terlihat lemah apalagi bodoh.

Semua kita lakukan demi nama baik suami/keluarga juga.

 

 -TETAPLAH LAYANI SUAMI SEPERTI TAK TERJADI APA APA.

Jadikan KESAKITAN yang kita terima sebagai cambuk untuk mendorong kita semakin BAIK serta BENAR.

Ibarat perlombaan,maka kita lah yang lebih patut menjadi PEMENANG.

Saya yakin..disemua Kitab Suci,banyak yang membahas tentang sikap MENERIMA..MEMAAFKAN serta MELUPAKAN.

Tetap layani suami (meski kita mirip PSK yang melayani di tempat tidur tapi hanya badan,sementara pikiran menangis),tetap buatkan makanan kesukaannya,tetap ingatlah Hari lahirnya..dll.

Tapi saran saya sih..tambahkan satu lagi sikap : meski telah memaafkan..lalu menerima kenyataan..dan berusaha menerima kembali suami..tetap jangan LUPAKAN pelajaran/hikmah yang tersirat dalam musibah ini.

 

 -BERI TENGGANG WAKTU SUAMI UNTUK MENUNJUKKAN SIKAP

Dan pada akhirnya semua kembali berpulang kepada kita dan suami.

Jika untuk merusak sebuah bahtera itu memang HANYA dibutuhkan SATU orang saja untuk melubangi bahtera,maka tenggelamlah semua...tetapi jika kita berbicara RESTORASI atau perbaikan..maka yang dibutuhkan adalah lebih dari seorang.

Untuk perbaikan..pemeliharaan..dua orang akan lebih baik..dua pasang tangan.kaki jauh akan menghasilkan hasil maksimal..serta dua isi kepala..akan membuat perbaikan lebih cepat terwujud.

Beri BATASAN waktu pada suami untuk “menyelesaikan” masalahnya. Tentukan target..bahwa suami harus “memilih”..bahwa kita tak KOMPROMI dengan pernikahannya yang dilakukan DIAM2..yang jelas telah melanggar akidah AGAMA serta PEMERINTAH.

Dan kita juga harus SIAP dengan segala konsekuensinya,jika suami sudah mengambil sikap. Apapun itu.....(seperti tulisan saya sebelum ini,sebagai kemungkinan terburuk)

 

 .............................................

 

Bu Pras yang mendengar penjelasanpun melongo,sambil berkata : “ eh..katanya kalau ingin tahu rasa Durian harus bertanta pada yang pernah memakannya ya Bu Indah? nah..mang Bu Indah bisa tahu begitu..Pak Indah pernah selingkuh ya bu..?

Dan saya pun hanya tertawa..karena saya tak hendak menjawab pertanyaan Bu Pras. Karena bagaimanapun juga..kekurangan Suami adalah kekurangan saya juga..! nama baik suami adalah nama baik saya juga.

Bagi saya : Kegelapan tak bisa diusir dengan kegelapan,melainkan hanya TERANG yang mampu melakukannya.KEBENCIAN tidak akan dapat diusir dengan kebencian..hanya KASIH yang bisa mengalahkannya

 

 Salam

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun