Mohon tunggu...
Indah
Indah Mohon Tunggu... wiraswasta -

a wife, a mom, a grandmother, https://www.facebook.com/ririsnyaisra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Peta Kita

17 Januari 2014   17:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seberapa panjang kita mencoba menarik garis lurus pada tepian..?
kemudian..
mulai memoles kedalamanan dengan tangisan penderitaan..!
seberapa luas kita mampu merekah luas pada tiap perjalanan..?
Tetapi....
menabur benih2 kebencian disertai bongkah dendam tak berkesudahan.

Kita ternyata tak pernah mampu, menyelesaikan lukisan sang waktu,
juga perjalanan panjang bernama “hidupmu-hidupku”..
yang panjang terentang dari barat ke timur,dari utara ke selatan,
yang luasnya sejauh hati serta pemikiran..

karena kita ternyata hanya tonggak2 kelabu,
pada senja hari menjelang malam menari.

Biarlah kita ringkaskan semua cerita..
Tanpa harus mencatatkannya pada buku kenangan kita.
meski hati kita kian terburai pecah,
bersama kaki yang kian lelah..

Tanpa warna..
Tanpa garis..
Tanpa lengkungan..
Tanpa bentuk..
Rupa gambar peta kebersamaan kita..
yang tergantung pada dinding hati..
Kala adamu tak teraih !



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun