Hari ini putri sulungku lomba qiro'ah di kabupaten. Nisa sudah berangkat bersama rombongan teman-teman ngajinya. Ingin rasanya aku hadir dalam acara bersejarah tersebut dan memberi semangat pada putri sulungku tercinta.
"Tit..tit..." Suara klakson mobil suamiku. Aku segera menuju gerbang dan membukakanya.
"Ayah kok sudah pulang bukanya masih tiga hari lagi?" tanyaku.
"Iya nanti sore aku balik lagi, hari ini aku ingin menemani Nisa. Dia mana?" Tanya suamiku tanpa turun dari mobil.
"Dia sudah berangkat bersama guru ngajinya", jawabku. Oh...Tuhan, suamiku yang jauh-jauh dari luar kota sengaja pulang demi Nisa. Sementara aku yang sejak tadi dirumah tak memperdulikan Nisa. Suamiku segera memutar mobilnya dan bergegas ke kabupaten.
"Yah...tunggu!" teriakku. Kemudian suamiku mengehentikan laju mobilnya.
"Aku ikut", ucapku lirih.
"Yang benar?" tanya suamiku hampir tak percaya. Aku mengangguk sambil berucap,
"Aku ingin menyaksikan bidadari kecilku."
"Kau tak malu karena Nisa cacat?"
Aku menggeleng.