Berbagai cara dapat dilakukan untuk menjaga proses kontestasi politik pada Pilkada mendatang tetap demokratis dan sesuai aturan yang berlaku. Tak hanya dari sisi aturan hukum dan aparatnya saja, namun gerakan warga juga dapat meredam kecurangan di lapangan.
Oleh karena itu, gerakan relawan dari masyarakat yang sadar atas demokrasi di sini dapat menjadi kuncinya. Atas dasar pemikiran itulah, Relawan Khusus Jaga Suara Andika-Hendi bergema di Jawa Tengah.
Baru-baru ini, Relawan Jaga Suara Andika Hendi menggelar acara 'Umbul Donga' serentak 35 Kabupaten/Kota seluruh Jawa Tengah. Kegiatan itu dilakukan pada Kamis malam, 14 November 2024.
Koordinator Resus Jaga Suara Banyumas, Nasrudin mengatakan, acara ini ditujukan untuk memohon kepada Allah SWT agar Pilkada serentak di Jawa Tengah bisa berjalan damai, lancar, dan tidak ada persoalan apa pun, serta mampu melahirkan pemimpin yang bisa membawa kemajuan bagi Jawa Tengah dalam lima tahun ke depan.
Selain itu, acara Umbul Donga ini bisa disebut sebagai upaya lanjutan dari upaya lahiriah selama 1,5 bulan terakhir dalam meyakinkan masyarakat agar memilih pemimpin yang baik, kemudian berlanjut dengan upaya batiniyah.
"Pada malam hari ini, kami memasrahkan kepada Allah SWT. Kami berharap dengan memasrahkan kepada Allah SWT, apa yang kami lakukan selama 1,5 bulan kemarin, itu bisa mendapatkan ridha dan barokah-Nya," kata Nasrudin, sebagaimana dikutip dari tempo.co.
Nasrudin menerangkan 13 hari pasca acara Umbul Donga ini, seluruh relawan akan bekerja untuk menjaga suara Andika-Hendi di Jateng. Selain itu, juga akan membuka mata dan telinga lebar-lebar guna mengidentifikasi berbagai pelanggaran dan kecurangan pada Pilkada.
Baginya, hal itu bukan berarti berburuk sangka pada proses Pilkada yang tengah berjalan, namun sebagai antisipasi atas berbagai pelanggaran dan kecurangan. Toh, kenyataannya indikasi hal tersebut sudah mulai bermunculan.
Dalam kesempatan sama, Ketua DPP PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo mengharapkan, seluruh sukarelawan pendukung pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Andika-Hendi) untuk tidak patah semangat.
"Saya berharap betul kawan-kawan tidak patah semangat, kawan-kawan tetap berjuang dengan sangat luar biasa. Dan saya titip dalam proses yang ada ini, doa yang kita panjatkan tentu sebagai ikhtiar ritual kita dan diikuti dengan kegiatan yang riil di lapangan," katanya, sebagaimana dikutip dari antaranews.com.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga mengajak para relawan untuk tetap mencatat dan merekam apa yang terjadi di masyarakat, sehingga semua proses kontestasi berjalan normal, demokratis, jujur, adil, dan berintegritas.
Sebagaimana diketahui, acara Umbul Donga ini digelar serentak di 35 Kabupaten/Kota seluruh Jateng. Selain diisi dengan doa selamatan yang dipimpin para tokoh agama, acara Umbul Donga ini juga diisi oleh berbagai kegiatan seni. Salah satunya adalah pagelaran wayang kulit di Kabupaten Pemalang.
Panitia Umbul Donga Pemalang berkolaborasi dengan Komunitas Sedulur Wayang Mania menggelar lakon "Jumeneng Parikesit". Lakon ini menceritakan tentang Parikesit, keturunan terakhir Pandawa, yang terpilih menjadi pemimpin negara Hastina karena kemampuannya.
Dengan lakon tersebut, para Relawan Jaga Suara berharap pemimpin yang terpilih sebagai Gubernur Jateng kelak seperti Parikesit, adalah pemimpin yang dikehendaki rakyat dan bisa diterima oleh semua kalangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H