Bank Syariah Indonesa (BSI) berkomitmen mendorong misi sosial untuk kemanusiaan. Tanggung jawab sosial perusahaan ini dijalankan melalui berbagai program yang berdampak luas.
Hal ini seiring dengan meningkatnya kinerja BSI dalam setahun terakhir. Seperti diketahui, di tengah tantangan dan ketidakpastian perekonomian global, bank syariah kebanggaan Indonesia ini menunjukkan tren yang positif di segala lini. Mulai dari kapitalisasi pasar hingga Rp 100 triliun, laba yang tumbuh 33,88% (yoy), dan tumbuhnya aset hingga 15,67% (yoy).
Tanggung jawab sosial BSI bagi masyarakat dilakukan dengan berbagai bentuk. Yang utama adalah melalui zakat. Penyaluran zakat perusahaan tahun 2023 mencapai Rp 222,70 miliar. Besaran ini meningkat 28,68 persen dibanding tahun sebelumnya.
BSI juga menyalurkan santunan yatim untuk 3.333 anak, dan memberikan beasiswa kepada 5.090 siswa di seluruh Indonesia.
Berikutnya, BSI turut memberdayakan desa supaya masyarakatnya lebih berdaya. Setahun terakhir terdapat 20 desa yang ikut dalam program pemberdayaan desa BSI dengan 7.853 penerima manfaat.
Kemudian, BSI turut dalam upaya memperkuat kapasitas relijius masyarakat. Diwujudkan melalui perbaikan sarana ibadah di berbagai daerah. Setidaknya sudah ada 8 masjid yang dibangun, dan 3 unit mobil musholla pada tahun 2023.
Tanggung jawab sosial di atas berdiri atas keyakinan bahwa perusahaan perbankan syariah harus memberikan manfaat secara luas. Hal ini sebagai wujud keberkahan dari ekonomi syariah. Oleh karena itu, BSI setiap tahun senantiasa menyalurkan berbagai program untuk mendorong transformasi sosial.
Selain tanggung jawab sosial, BSI juga berkomitmen mendukung ekonomi berkelanjutan yang ramah lingkungan. Hal ini secara nyata diimplementasikan melalui konsep environmental, social and governance (ESG) sebagai misi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan Indonesia.
Hal tersebut dapat dilihat dari penyaluran pembiayaan keuangan berkelanjutan tahun 2023 mencapai Rp 57,7 triliun. Pmbiayaan berkelanjutan BSI ini berfokus pada lima sektor utama. Mulai dari UMKM, produk ramah lingkungan, pertanian dan perkebunan ramah lingkungan, energi bersih dan terbarukan, dan produk hijau lainnya seperti pembangunan gedung ramah lingkungan, industri pengelolaan air, transportasi ramah lingkungan hingga pengelolaan limbah.
Komitmen ramah lingkungan itu juga direalisasikan melalui pembangunan Green Building Landmark Aceh, penyediaan Reverse Vending Machine sebanyak 50 unit, penyediaan motor listrik 50 unit, dan korespodensi melalui digital sebagai upaya mengurangi penggunaan kertas.