Mohon tunggu...
Indah Fitriyanti
Indah Fitriyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk, Jadi Penghafal Al-Qur'an (Tahfidz Qur'an)

17 April 2023   09:45 Diperbarui: 17 April 2023   09:51 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama: Indah Fitriyanti

Nim: 221310004927

Email: indahfitriyanti918@gmail.com

Tahfidz Qur'an terdiri dari dua suku kata, yaitu tahfidz yang berarti menghafal. Menghafal dari kata dasar bahasa Arab (Hafidz -Yahfadz-Hifdzan) yaitu lawan dari lupa, yaitu selalu ingat dan sedikit demi ayat, kemudian diresapi kedalam pikiran sehingga dapat diungkapkan kembali dengan baik dan benar tanpa melihat Al-Qur'an. 

Seseorang yang telah hafal Al-Qur'an secara keseluruhan diluar kepala, bisa disebut dengan Juma' dan Huffadzul Qur'an, pengumpulan Al-Qur'an dengan cara menghafal (Higdzuhu) ini dilakukan pada masa awal Penyiaran Agama Islam, karena Al-Qur'an pada waktu itu diturunkan melalui metode pendengaran. Pelestarian Al-Qur'an melalui hafalan ini sangat tepat dan dapat dipertanggung jawabkan untuk mengingat Rasulullah termasuk orang yang ummi. 

Cita utama Tahfidz Al-Qur'an merupakan bukti konkrit penguatan diri sebagian dari Ahli Al-Qur'an. Setiap orang diberikan kesempatan yang sama dalam melakukan penghafalan tersebut. Selanjutnya, proses ini akan terus berkembang seiring perkembangan sosial umat islan, keinginan dan kemauan meluangkan sebagian waktu untuk bersama Al-Qur'an, dalam wujud mentradisikan membaca atau mentadarusi Al-Qur'an dengan bacaan-bacaan yang indah, seperti membaca dengan tartil maupun dengan bacaan tilawah yang tidak melanggar kaidah ilmu tajwid. 

Keistimewaan orang yang hafal Al-Qur'an:

Menghafal Al-Qur'an sudah menjadi tradisi sejak sahabat nabi hingga sekarang dilakukan oleh kaum muslimin. Dahulu pada masa nabi, bangsa Arab lebih mengenal tradisi menghafal daripada menulis. Beberapa taun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada khalifah Usman, proses kodifikasi Al-Qur'an dilakukan. 

Motivasi sahabat nabi untuk menghafalkan Al-Qur'an adalah untuk tetap menjaga kemurnian dari pemalsuan kitab suci Al-Qur'an serta ingin memperoleh manfaatnya baik didunia dan akhirat. Sampai saat ini motivasi ini tetap diwarisi oleh para kaum muslimin yang menjadi penghafal Al-Qur'an, dijelaskan oleh Rauf, bahwa menghafalkan Al-Qur'an selain bernilai ibadah, bagi penghafalnya juga akan mendapatkan manfaatnya secara nyata langsung didunia, yakni berupa:

  1. Hafalan Al-Qur'an bisa dijadikan mahar pernikahan. 

  2. Akan mendapatkan berkah dan kenikmatan dalam hidup. 

  3. Orang-orang yang diistimewakan Nabi Muhammad SAW. 

  4. Merupakan ciri orang yang diberi Ilmu. 

  5. Mendapatkan keistimewaan sebagai keluarga Allah dibumi. 

Referensi:

Al-Ghazali, Syaikh Muhammad. 2008. Al-Qur'an Kitab Zaman Kita. Bandung: Mizan Pustaka. hlm. 41-42.

Nawabuddin, Abdulrab. 1996. Tahfadzul Qur'an Teknik Menghafal Al-Qur'an. Bandung: Sinar Baru Aglesindo. hlm. 8.

Al-Hafidz, 'Abdul Abdur Ra'uf. 1994. Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur'an Da'iyah. Jakarta: Markaz Al-Qur'an.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun