Terdapat dalam hadis Arbain ke-34 yang berbunyi عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 49]
Dalam hadist diatas disimpulkan bahwa sebagai manusia beriman dalam melihat kemungkaran tentu akan melawan demi membela kebenaran. Kita dapat merubah kemungkaran dengan tangan atau tenaga, mengubah dengan lisan, dan hatinya atau dengan berdoa. Dalam kasus ini Israel menganggap bahwa saat ini adalah perang kemerdekaan dan Palestina menganggap sebagai perang penjajahan.
Penulis Pertama : Indah Fitriyani
Fakultas/Prodi : FKIP/PBSI
Penulis Kedua : Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H.
