Ibu menjerit di dalam penjara,
hatinya yang kuat dibawa lari Anak
yang kehabisan nurani.Â
Anak menangis di dalam selimut,
marwahnya yang suci dilubangi Bapak
yang tak mampu menampung air liurnya.
Bapak mati di dalam kamar,
kepalanya dijual Istri
untuk membeli kepuasan di kantung celana.
Istri membisu di atas kasur
kantuknya ditukar Suami
dengan sakit pengkhianatan.Â
Jerit ada,
tangis ada,
duka ada,
sesal ada,
yang hilang, cinta: pusat kebaikan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!