Bertolak angin dari Sabang ke seberang,
menyentuhku yang tabah membuat perahu.
Bukan, bukan di sini sejauh-jauh tempat,
hikayat kangen kepada muara,
kepada pelukkannya.
Bukan pula tubuh yang dikekang batas,
seperti duka murai, menggerutu
di dalam kandang.
Bukan, bukan ke lain kota tempat tinggalku-- perjalanan terberat ialah menuju Surau di seberang rumahmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!