Mohon tunggu...
Indah Dwinta
Indah Dwinta Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Kehidupan

Sunyi Kuntum Berbaju Malam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maut yang Lembut

16 Januari 2021   17:10 Diperbarui: 16 Januari 2021   17:17 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau sembunyi pada warna putih
dengan harum menguasai udara
dalam taman yang timbul tenggelam.

Bertindihan dengan hangat
dan dingin tubuhku,
pemikat gelap waktu yang kelak kupetik
sebagai bunga.

Gunung bergidik tersentuh jemarimu,
meluruhkan tanah yang kuat menopang.
Laut gemetar ditiup sakal, hangat
nafasmu yang menciptakan gemuruh ke bibir pantai. 

Kaukah maut? Atau hanya bayang-bayang yang kelak mengulurkan tangan? Isyarat panjang yang musti kuterjemahkan.

Maut yang setia pada hidupku.
Maut yang dengan sabar mencintaiku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun