Mohon tunggu...
Indah Destriani Rahayu
Indah Destriani Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hanya manusia biasa.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (21107030108), Gadis asal Bandung yang hobi bersenandung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Waisak dan Perayaan Waisak Tahun 2022 di Indonesia

15 Mei 2022   20:39 Diperbarui: 15 Mei 2022   20:53 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waisak merupakan hari raya bagi umat pemeluk agama Buddha. Pada tahun ini Hari Raya Waisak 2566BE jatuh pada tanggal 16 Mei.

Dilansir dari Britannica, istilah waisak berasal dari kata sansekerta "Waishakha", "Pali Vesakha". Hari Waisak ini merupakan peringatan kelahiran, pencerahan dan kematian sang Buddha, Sinddharta Gautama.

Waisak dibeberapa negara memiliki nama sendiri, seperti di India Waisak dikenal juga sebagai Visakah Puja atau Buddha Purnima. Di Tibet, Waisak disebut dengan Saga Dawa. Di Malaysia dan Singapura dikenal dengan Vesak. Adapun di Thailand Waisak ini dikenal dengan sbeutan Visakha Bucha.

Di sebagian besar negara Asia Tenggara, Hari Raya Waisan dijadikan sebagai hari libur nasional, termasuk di Indonesia. Pada Hari Raya Waisak biasanya dilakukan pelayanan khusus dan berbuat kebaikan, seperti membagikan makanan dan bersedekan kepada para bhikkhu (biksu) juga pelepasan burung penangkaran.

Hari Raya Waisak memiliki tujuan untuk memperingati peristiwa penting yang dialami oleh Buddha. Hari Raya Waisak ini dianggap suci juga memiliki keistimewaan, karena hari raya waisak ini memiliki nilai agung nan luhur.

Hari Raya Waisak juga biasanya dimanfaatkan oleh umat Buddha untuk menghormati dan merenungkan segala sifat luhur dari Tirtana yaitu Buddha, Dharma dan Sangha.

Adapun Api Dharma pada perayaan Waisak yang juga memiliki makna penting bagi umat Buddha. Api Dharma merupakan lambang yang memancarkan cahaya kegemerlapan, menghapuskan keadaan suram menjadi terang dan memberikan semangat yang menembus ketidaktahuan dalam kehidupan.

Pancaran penerangan Api Dharma ini akan menjadikan kehidupan umat Buddha terayomi oleh tuntutan Dharma yang mampu melepaskan seorang manusia dari belenggu penderitaan. Api Dharma yang dijadikan lambang semangat ini juga merupakan sarana peribadatan umat Buddha yang senantiasa melahirkan pencerahan dan penyandaraan dalam kehidupan.

Selain itu ada sosok yang bernama Siddharta Gautama yang tidak bisa dilepaskan dari agama Buddha termasuk Hari Raya Waisak.

Siddharta Gautama merupakan guru spiritual dari wilayah timur laut india yang merupakan pendiri agama Buddha. Siddharta dikenal sebagai Shakyamuni (orang bijak kaum Sakya dan sebagai sang Tathagata).

Ayah Siddharta bernama Siddhodana yang berasal dari suku Sakya, anggota dari kelas khasatria yang juga merupakan seorang raja di kota Kapilavastu Jambuduipa. Sementara ibunya bernama Mahamaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun