Mohon tunggu...
Indah Destriani Rahayu
Indah Destriani Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hanya manusia biasa.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (21107030108), Gadis asal Bandung yang hobi bersenandung.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Belanja Sambil Sedekah? Memang Bisa?

9 April 2022   12:49 Diperbarui: 9 April 2022   12:52 2850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawancara penulis dengan Pak Gani di kediamannya Pak Gani. (dokumentasi pribadi)

Belanja menjadi salah satu kegiatan yang paling menyenangkan bagi para wanita. Belanja atau istilah kerennya dalam bahasa inggris Shopping ini menjadi satu hal yang selalu dikaitkan dengan kebiasaan seorang wanita. Bagi wanita berbelanja menjadi salah satu bagian rutinitas yang cukup penting. Dengan berbelanja mungkin saja bisa menjadi sebuah penghilang stress yang baik bagi sebagian orang terutama wanita.

Namun rutinitas belaja ini menjadi hal yang tidak wajar jika kebiasaan berbelanja ini tidak dikontrol dengan baik atau berlebihan. Terlalu fokus ingin menyenangkan diri dengan membeli barang yang disukai, namun kenyataanya barang yang dibeli tidak begitu dibutuhkan. Pada akhirnya bukan stress yang hilang, tapi bertambah karena tingginya pengeluaran saat berbelanja. Uang yang seharusnya bisa dipakai untuk membeli kebutuhan yang lain atau bahkan bisa dipakai untuk membantu orang lain menjadi terbuang begitu saja.

Dalam mengeluarkan dan membelanjakan uang untuk suatu barang atau suatu hal perlu adanya perioritas. Kita bisa mendahulukan segala sesuatu yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Sehingga uang yang kita miliki tidak terbuang percuma. Sisa uang yang ada bisa kita gunakan untuk keperluan yang lain, atau membantu orang lain.

Membantu orang lain atau bersedekah ini sebetulnya bisa menjadi suatu kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri juga orang lain. Sedekah memiliki arti pemberian sesuatu kepada orang yang memerlukan secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Artinya kita bisa mengeluarkan uang berapa saja untuk bersedekah. Dari sekian puluh ribu atau sekian ratus ribu yang kita keluarkan hanya sekian persen saja bisa membantu orang lain.

Belanja Sedekah menjadi salah satu program yang bisa membantu kita untuk tetap bisa berbelanja sekaligus bersedekah. Belanja Sedekah ini merupakan sebuah Platform Belanja Muslim yang di sediakan oleh PT Shaama Raya Indonesia. PT Shaama Raya Indonesia sendiri adalah suatu perusahaan distribusi yang disupport oleh beberapa anak perusahaan sebagai produsen dari berbagai produk di Belanja Sedekah. Produk-produk dari PT Shaama Raya Indonesia ini merupakan produk-produk yang diproduksi oleh pabrik internal dengan merk sendiri. Produk-produk dari Belnaja Sedekah ini dapat bersaing secara luas di pasar Indonesia, karena berbagai produk yang hadir memiliki kualitas yang baik dan juga harga yang murah atau terjangkau bagi masyarakat luas. Semua produk yang ada kedepannya dapat diakses melalui aplikasi mobile Belanja Sedekah di Google PlayStore.

Inovasi Belanja Sedekah yang dipersembahkan oleh PT Shaama Raya Indonesia ini menjadi sebuah inovasi belanja kebutuhan harian yang memiliki nilai lebih dari sekedar belanja saja. Hal ini karena PT Shaama Raya Indonesia membagikan kembali sebagian dari omset perusahaan/penjualan untuk dijadikan dana sedekah yang nantinya dapat dialokasikan kepada setiap orang atau golongan yang membutuhkan.

Founder dari PT Shaama Raya Indonesia Ini bernama Bapak Heri Supratikno. Dari wawancara yang telah saya lakukan beberapa hari yang lalu dengan Bapak ABD. Hayyih Gani atau biasa dipanggil Pak Gani selaku Suplay Chain sekaligus Marketing Platform Belanja Sedekah, beliau menjelaskan awal mula hadirnya Belanja Sedekah. "Beliau (Bapak Heri Supratisno) mengeluarkan inovasi Belanja Sedekah ini bermula karena jarang ada produk muslim yang didistribusikan dipasaran." kata Pak Gani. "Selain itu ada banyak orang yang membutuhkan pekerjaan, barang, uang untuk pengelolaan masjid, sumber air bersih dan lain-lain disekitar perusahaan dan tempat tinggal kita kan, makannya beliau menghadirkan Belanja Sedekah dengan harapan bisa membantu sesama juga." lanjutnya.

Diketahui Platform Belanja Sedekah ini launching pada 1 Desember tahun 2021 lalu setelah melalui proses penggarapannya yang membutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun. "Ya kurang lebih 2 tahunan kita garap Platform ini, sampai akhirnya launcing 1 Desember tahun lalu." kata Pak Gani.

Ada beberapa prinsip yang dipegang oleh Belanja Sedekah ini. Prinsip yang pertama adalah Amanah, semua produk yang diproduksi harus mengikuti aturan dan regulasi dari pemerintah RI. Kulitas produk juga harus standar dengan produk-produk nasional yang lain. "Produk- produk yang ada di Belanja Sedekan ini punya kualitas yang setara sama produk nasional lain, karena dalam proses produksinya kita mengikuti aturan pemerintah dan tentunya semua produk yang dijual juga sudah lulus BPOM RI, kemeskes RI dan tentunya halal." kata Pak Gani.

Prinsip yang selanjutnya adalah Rahmatan Lil Alamin, dimana Belanja Sedekah ingin membagikan manfaat bagi semua orang melalui harga produk yang kompetitif (lebih murah) dibandingkan dengan produk-produk nasional sejenis. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah tujuan dari adanya Belanja Sedekah itu sendiri, yaitu membantu orang yang membutuhkan. Maka harga yang ditetapkan diharapkan dapat membantu masyarakat menengah bawah agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Selain itu, cara pendistribusian yang dilakukan oleh Belanja Sedekah ini yang membuat harga produk dari Belanja Sedekah ini lebih murah dibandingkan dengan produk nasional lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun