Maestro Seni Lukis Indonesia yang memiliki nama lengkap Affandi Koesoema atau akrab disapa Affandi ini lahir di Cirebon Jawa Barat pada tanggal 18 Mei 1907. Ayah dari seorang Affandi bernama R. Koesoema yang merupakan seorang mantri ukur di pabrik gula di Ciledug Cirebon.
Affandi menjadi salah satu dari segelintir anak negeri yang mendapat Pendidikan formal yang cukup tinggi pada masa kolonial Belanda, ia mengenyam Pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS), Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), dan Algemeene Middelbare School (AMS).
Seorang Affandi sebelum menjadi pelukis hebat ia adalah seorang guru, ia juga sempat menjadi seorang tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame di salah satu gedung bioskop di Bandung. Namun semua pekerjaan yang ia tekuni ini tidak bertahan lama karena Affandi lebih tertarik dan ingin mendalami bidang seni lukis.
Perkembangan Affandi dalam bidang seni lukis dimulai dengan bergabung dalam kelompok seniman "Lima Bandung" dimana kelompok ini berisi beberapa pelukis kenamaan, mereka adalah Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, Wahdi Sumanta dan Affandi sendiri yang menjadi ketua.
Affandi mengadakan pameran tunggal pertamanya pada tahun 1943 di Gedung Poetra Djakarta. Pada tahun 1949 Affandi sempat mendapat beasiswa untuk kuliah melukis di The Art School Santiniketan Tagore University India.
Sudah lebih dari 2000 karya Lukis yang dilahirkan oleh seorang Affandi di sepanjang hidupnya. Karya-karyanya dipamerkan di beberapa benua, diantaranya benua Asia, Eropa, Amerika dan Australia. Selama hidup menjadi seorang pelukis, Affandi banyak mendapat penghargaan terkemuka yang ia dapatkan dari berbagai negara.
Penghargaan yang diterima seperti Doktor Honoris Causa dari University of Singapore, Dag Hammarskjold, Internasional Peace Prize (Florence, Italia), Grand Maestro (Florence, Italia) dan masih banyak lagi.
Lukisan Affandi memiliki aliran Ekspresionisme atau Abstrak. Hal ini seringkali membuat lukisannya sulit dimengerti oleh orang lain terutama orang yang tidak mengenal dunia seni lukis. Affandi sering menyebut dirinya sebagai pelukis kerbau. Affandi menganggap kerbau sebagai binatang yang paling bodoh seperti dirinya. Maestro Lukis ini tidak suka membaca dan membutakan diri terhadap berbagai macam teori.
Beberapa lukisan yang dibuat oleh Affandi ia jual sendiri dan biaya hasil penjualan dari lukisan-lukisan yang ia buat itu digunakan untuk merancang Museumnya sendiri diatas tempat tinggalnya yang terletak di Yogyakarta.
Affandi membangun Galeri I yang dimulai dengan desain yang ia kerjakan sendiri dan pembangunan Galeri I ini berhasil diselesaikan pada tahun 1962 dan diresmikan tahun 1974 oleh direktur Kebudayaan Umum prof Ida Bagus Mantra.
Selanjutnya pembangunan Galeri II Affandi mendapatkan bantuan dana dari Pemerintah Indonesia yang bermula ketika Presiden Soeharto berkunjung ke Museum tersebut. Pembangunan Galeri II ini dimulai pada tahun 1987 dan diresmikan tanggal 9 Juni 1988 oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan Prof Dr Fuad Hassan.