Mohon tunggu...
Indah Cahaizan Febriani
Indah Cahaizan Febriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Muhammadiyah Mataram

Bermain Badminton

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peran Pendidikan Politik dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Pemilih Muda

24 Desember 2023   07:50 Diperbarui: 24 Desember 2023   19:22 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 PENDAHULUAN

Permasalahan politik di Indonesia  mengalami pasang surut. Pasca reformasi, partisipasi masyarakat di bidang politik menunjukkan tanda-tanda kelesuan yang tercermin dari menurunnya kualitas dan kuantitas partisipasi politik. Misalnya saja saat menyelenggarakan pemilu parlemen. Di beberapa daerah di Indonesia, permasalahan terkait tingginya proporsi kelompok kulit putih (golput) masih ada, karena masyarakat tidak puas dengan kinerja partai politik dan jumlah partai di partai tersebut. Memungkinkan partisipasi politik terus terancam oleh penggunaan kebijakan moneter untuk mempengaruhi proses pemilu individu. Untuk mengatasi semua masalah ini, pemerintah perlu mengurangi jumlah abstain dan juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan para pemimpinnya dengan menerapkan sanksi keras terhadap kebijakan moneter.

Dengan latar belakang tersebut, pemerintah perlu mengambil langkah serius untuk mengatasi rendahnya partisipasi politik masyarakat dan generasi muda. Politik sendiri tidak bisa dipisahkan dari partisipasi masyarakat. Penyelenggaraan partisipasi politik diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2015 tentang Jaminan Negara dan Perlindungan Hak Sipil dan Politik Rakyat, yang menyatakan: Misalnya hak berekspresi, hak berserikat, hak memilih, persamaan di hadapan hukum dan pemerintahan, serta hak atas keadilan. Mengingat permasalahan partisipasi politik generasi muda, maka dalam melaksanakan pendidikan politik, sangat penting bagi pemerintah untuk bekerjasama dengan lembaga terkait dan pihak swasta agar berhasil melaksanakan program pendidikan politik dan meningkatkan partisipasi politik pemilih muda.

Pentingnya pendidikan dan partisipasi politik harus benar-benar kita sampaikan kepada generasi muda  agar roda demokrasi dapat berfungsi secara berkelanjutan dalam mencetak pemimpin masa depan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya peningkatan partisipasi politik melalui pendidikan politik pemilih muda.

 

PEMBAHASAN

  • Pendidikan Politik

Pendidikan politik kadang-kadang disebut sebagai ``sosialisasi politik'' dalam bahasa Inggris, adalah penyediaan pendidikan bagi individu untuk menjadi warga negara yang memuaskan. Dua konsep utama pendidikan politik adalah pendidikan dan politik. Salah satu tujuan pendidikan politik adalah untuk mengembangkan pengurus partai politik.

Pendidikan politik merupakan  kegiatan yang bertujuan untuk membentuk dan memajukan orientasi politik masyarakat, khususnya pemilih muda. Pendidikan politik melibatkan proses dialogis antara pendidik dari sekolah, pemerintah,  partai politik, dll, dan peserta didik dalam rangka memahami, mengevaluasi, dan mematuhi nilai, norma, dan simbol politik yang dianggap ideal dan baik. Pendidikan politik mencakup muatan politik seperti loyalitas politik dan sentimen politik, serta pengetahuan dan wawasan politik yang meningkatkan kesadaran terhadap isu-isu politik dan sikap politik.

Pendidikan politik bagi pemilih muda mengacu pada upaya untuk membekali pemilih muda di masa depan dengan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman tentang proses politik, lembaga politik, serta hak dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara. Tujuan dari pendidikan politik adalah untuk membantu pemilih muda berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi dan membuat keputusan yang tepat dan rasional ketika menggunakan hak pilih mereka.

  • Partisipasi Politik

Partisipasi adalah salah satu prinsip dasar tata pemerintahan yang baik, itulah sebabnya banyak organisasi menganggap partisipasi sebagai strategi pertama mereka ketika memulai reformasi pada tahun 1998. Kata partisipasi berasal dari bahasa latin "pal" yang berarti "bagian" dan "caper" yang berarti "ikut serta" dalam suatu kegiatan atau peristiwa nasional. Jika kata-kata ini digabungkan, artinya "berpartisipasi". Dalam bahasa Inggris, "participate" artinya turut serta atau berperan. Partisipasi berarti mengambil bagian dalam kegiatan dan acara politik yang disponsori oleh negara. 

Partisipasi politik adalah suatu kegiatan dimana individu atau kelompok masyarakat berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan politik, khususnya melalui pemilihan kepala negara, tanpa mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy) baik secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan suara dalam pemilu dan menghadiri pertemuan publik. Dari penjelasan di atas, partisipasi politik dapat diartikan sebagai partisipasi warga negara biasa yang tidak mempunyai kewenangan dalam pemerintahan. Keyakinan yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan implementasi politik.

Dalam konteks pemilih muda, partisipasi politik mengacu pada keterlibatan atau partisipasi aktif generasi muda dalam proses politik, khususnya dalam pemilihan umum dan kegiatan politik lainnya. Partisipasi politik pemilih muda dinilai penting karena mereka merupakan bagian integral dari masyarakat dan berperan penting dalam membentuk masa depan  negara. Upaya Anda akan membantu menghasilkan pemimpin yang mencerminkan nilai-nilai dan aspirasi generasi muda serta menjamin keberlanjutan demokrasi kita. Partisipasi politik sangat penting untuk menjaga demokrasi yang sehat karena melibatkan warga negara dalam pengambilan keputusan politik dan menciptakan saluran untuk mengekspresikan kepentingan dan pendapat mereka. Tingkat partisipasi politik  bervariasi antar negara dan kelompok sosial dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya, pendidikan dan lainnya.

Pendidikan politik merupakan elemen penting dalam meningkatkan kualitas partisipasi politik pemilih muda dalam pemilu. Pendidikan politik dapat memperluas pengetahuan tentang perkembangan dinamika politik. Program pendidikan politik bagi pemilih muda merupakan hal yang sangat penting dan mendesak, dengan motif mempersiapkan masa depan negara dan bangsa serta memastikan pemilu terkelola dengan baik dan menghasilkan hasil pemilu yang mempunyai legitimasi untuk memerintah pemerintahan. Pemilih muda Indonesia wajib mendapatkan pendidikan politik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Partai Politik. Oleh karena itu,  anggapan  bahwa politik hanya dibicarakan oleh orang dewasa  adalah salah. Tidak peduli siapa mereka atau dari kelompok apa mereka,  mereka berhak atas pendidikan politik. Agar pemilih muda Indonesia tidak terdiskriminasi jika berbicara politik.

Pendidikan politik mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam semua keputusan  pemerintah. Tantangan pendidikan politik adalah menyadarkan  individu akan peran politiknya dan menjadi partisipan yang bertanggung jawab dalam proses politik. Dengan penuh semangat diharapkan generasi muda  menjadi pewaris perjuangan bangsa. Untuk mencapai program pendidikan politik yang lebih efektif, program pendidikan politik harus dilaksanakan dengan cara-cara baru, dan materi serta  kurikulum harus disesuaikan dengan kepribadian, kebutuhan, kepentingan, minat, dan tingkat pengalaman dan pemahaman politik siswa. mengimplementasikannya menggunakan Dan melalui pendidikan politik, pemilih muda harus menjadi  pemilih yang bijak, kritis dan bertanggung jawab.

Di dalam pemilu tetap peningkatan partisipasi politik menjadi hal yang sangat penting karena kita perlu berpartisipasi dalam pemilu sebagai generasi penerus dan  pemimpin masa depan negara kita. Oleh karena itu, intensitas pendidikan politik yang diterima suatu masyarakat menentukan kesadaran pemilih muda untuk memilih dengan benar. Sumber pendidikan politik yang mungkin antara lain adalah keluarga, sekolah, lingkungan, tempat kerja, media massa, dan kontak politik langsung.

Kebanyakan anak belum menerima pendidikan politik di lingkungan rumahnya. Keluarga tidak mampu mengembangkan kesadaran politik anak-anaknya dan kesadaran terhadap dinamika politik negara. Sebab, banyak orang tua yang belum mendapat "pendidikan" politik. Oleh karena itu, tidak heran jika mereka tidak mengenalkan atau mendidik anaknya tentang politik. Selain keluarga, partai politik juga mempunyai peranan penting dalam pendidikan politik. Partai politik adalah lembaga yang didirikan oleh masyarakat untuk mengarahkan dan mencapai tujuan masyarakat. Salah satu tugas utama partai politik adalah mendidik masyarakat agar memahami politik dan dapat ikut memantau dan memantau jalannya politik  negaranya. Peran media informasi adalah menyajikan kepada masyarakat berita, fakta, gagasan, dan pandangan  yang diungkapkan  secara langsung dalam kerangka obyektif, dengan menggunakan cara dan alat yang netral, bebas dari ambisi dan kepentingan khusus. Dalam hal ini kebijakan  pendidikan kewarganegaraan menekankan pada pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran politik setiap individu.

Peran dan tujuan pendidikan politik merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan yang bermuara pada keberhasilan pelaksanaan pendidikan politik itu sendiri. Pendidikan politik dapat bersifat formal dan informal. Pendidikan politik formal dapat dicapai dengan memasukkannya ke dalam kurikulum sesuai jenjang pendidikan. Sebaliknya, pendidikan politik informal dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, Misalnya peran dari  lingkungan  keluarga,  lingkungan tempat beraktivitas atau  lingkungan pergaulan. Selain peran dan dukungan keluarga, lingkungan tempat kegiatan berlangsung, dan lingkungan sosial, pendidikan politik juga mempunyai tujuan seperti partisipasi politik masyarakat, dan berpartisipasi dalam pembentukan kebijakan publik. Oleh karena itu, pendidikan politik menitikberatkan pada keberanian mengambil keputusan secara mandiri, dan  pendidikan politik yang baik dan benar sangat penting untuk menumbuhkan partisipasi seluruh pemilih muda.

Pendidikan politik juga berperan penting dalam meningkatkan partisipasi politik pemilih muda. Pemilih muda seringkali menghadapi tantangan dan hambatan tertentu yang dapat diatasi melalui pendidikan politik yang efektif. Di bawah ini adalah beberapa peran penting pendidikan politik dalam meningkatkan partisipasi politik pemilih muda.

  • Memahami sistem politik: Pendidikan politik  membantu pemilih muda  memahami sistem politik, struktur pemerintahan, dan peran berbagai institusi. Memberikan pemilih muda basis pengetahuan yang mereka perlukan untuk berpartisipasi secara efektif dalam proses politik. 
  • Pengetahuan tentang isu-isu politik: Pendidikan politik membantu pemilih muda  memahami isu-isu politik yang relevan dengan masyarakat dan negara mereka. Dengan  pengetahuan yang memadai tentang isu-isu ini, pemilih muda dapat membuat keputusan yang tepat dan bertanggung jawab ketika memilih.
  • Mengembangkan keterampilan penting: Pendidikan politik membantu mengembangkan keterampilan penting di kalangan pemilih muda, termasuk: Keterampilan analitis, evaluasi informasi, dan berpikir kritis. Hal ini memungkinkan Anda membedakan antara fakta dan opini serta mengevaluasi klaim politik dan janji kampanye.
  • Meningkatkan kesadaran politik: Pendidikan politik membantu meningkatkan kesadaran politik pemilih muda tentang pentingnya partisipasi politik dalam pengambilan kebijakan dan pengambilan keputusan. Kesadaran politik dapat memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif  dalam proses politik.
  • Pemberdayaan dan partisipasi masyarakat: Pendidikan politik tidak hanya memberikan pengetahuan tentang politik nasional tetapi juga mendorong partisipasi masyarakat lokal dalam kehidupan politik. Hal ini dapat mencakup partisipasi dalam pertemuan masyarakat, kegiatan sosial, dan proyek sukarelawan yang berkaitan dengan pengembangan masyarakat.
  • Memahami proses pemilu: Pendidikan politik membantu pemilih muda memahami proses pemilu dan prosedur pemungutan suara. Pengetahuan ini meminimalkan kurangnya rasa  percaya diri dan kecemasan yang mungkin dialami oleh pemilih muda saat berpartisipasi dalam pemilu.
  • Penggunaan teknologi dan media sosial: Pendidikan politik membantu pemilih muda  memahami peran teknologi dan media sosial dalam politik. Ini  membantu Anda tetap mendapat informasi, berpartisipasi dalam diskusi politik, dan mengekspresikan pendapat Anda menggunakan platform online.
  • Mendorong sikap positif terhadap politik: Pendidikan politik membantu menumbuhkan sikap positif terhadap politik. Hal ini termasuk memperkuat rasa tanggung jawab, kepercayaan diri, dan keyakinan bahwa partisipasi politik dapat memberikan dampak positif.

Peningkatan pemahaman, pengetahuan dan keterlibatan pemilih muda melalui pendidikan politik bertujuan untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam proses politik, khususnya pemilihan umum.

  • Bentuk -- Bentuk Partisipasi Politik Pemilih Muda

Partisipasi politik pemilih muda mempunyai banyak bentuk dan  seringkali menggunakan cara yang berbeda dibandingkan pemilih yang lebih tua. Berikut adalah beberapa bentuk partisipasi politik yang umum di kalangan pemilih muda.

  • Pemungutan suara: 

Pemilihan Umum: Pemilih muda dapat berpartisipasi dalam pemilihan umum untuk memilih wakil-wakil mereka di tingkat lokal, regional, dan nasional.

Referendum: Pemilih muda dapat berpartisipasi dalam referendum untuk memberikan suara mengenai perubahan politik dan konstitusi.

  • Aktivitas daring: 

Media Sosial: Pemilih muda sering menggunakan platform media sosial untuk mengekspresikan pendapat politik, berbagi informasi, dan menggalang dukungan.

Petisi online: Menandatangani petisi online atau memulai petisi baru adalah cara umum bagi pemilih muda untuk mengekspresikan pandangan politik mereka.

  • Protes dan demonstrasi: 

Protes Jalanan: Pemilih muda dapat berpartisipasi dalam protes dan demonstrasi untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan dan tindakan pemerintah.

Aktivisme Sosial: Kaum muda juga dapat berpartisipasi dalam masyarakat, memperjuangkan perubahan dan meningkatkan kesadaran akan isu-isu politik.

  • Keterlibatan dalam organisasi politik: 

Partai politik: Pemilih muda dapat bergabung dengan partai politik, berpartisipasi dalam kegiatan partai, dan bahkan mencalonkan diri sebagai kandidat.

Organisasi Politik Pemuda: Banyak organisasi telah didirikan untuk mendorong partisipasi politik kaum muda. Pemilih muda dapat memperluas pengaruhnya dengan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan tersebut.

  • Pendidikan politik : 

Forum Diskusi: Pemilih muda dapat berpartisipasi dalam forum diskusi dan lokakarya untuk lebih memahami  isu-isu politik dan bertukar pikiran dengan generasi muda lainnya.

Pendidikan Pemilih: Berpartisipasi dalam upaya pendidikan pemilih untuk  meningkatkan kesadaran politik di kalangan generasi muda.

  • Media alternatif: 

Blog dan blog video: Pemilih muda dapat mengekspresikan pandangan politik mereka dan membuat konten yang mempengaruhi opini publik melalui blog dan video blog.

Podcast Politik: Membuat atau mendukung podcast politik dapat menjadi cara yang efektif untuk mengkomunikasikan pesan politik kepada audiens Anda.

  • Partisipasi dalam kegiatan masyarakat: 

Kegiatan Masyarakat: Berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan isu-isu politik  membantu pemilih muda memahami dan mempengaruhi perubahan di tingkat lokal.

Partisipasi politik pemilih muda berbeda-beda di setiap negara tergantung pada budaya politik, institusi politik, dan faktor lainnya. Mereka cenderung lebih aktif menggunakan teknologi dan media sosial, memanfaatkan kekuatan internet untuk memobilisasi dan menyebarkan ide-ide politik mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun