Namun sebagai guru yang terus mengamati para pengguna masker, ada hal-hal yang menjadi tak bermakna atau justru berkurang karena masker.
Yang pertama adalah hilangnya kepercayaan diri, pemakai lebih nyaman dengan masker daripada tanpa masker. Di manapun berada dan kapanpun.
Kedua adalah berkurangnya kedekatan sosial antara pengguna masker setia dengan yang tidak karena bisa jadi komunikasi dan kontak wajah menjadi terhambat karenanya.
Dan yang terakhir adalah tanpa disadari, penggunaan masker tanpa tujuan adalah suatu pemborosan. Bagaimana tidak, apakah si pemakai nyaman mengenakan masker yang sama seharian tanpa diganti? Apakah anak-anak yang hanya menuruti perintah orang tua karena kebiasaan untuk memakai masker akan mengenakan masker yang sama?
Bagi yang mampu untuk membeli berkotak-kotak masker untuk stok beberapa hari, mungkin tak masalah. Bagaimana kalau orang harus mengeluarkan uang untuk membeli sehelai masker atau sekotak masker tanpa tujuan yang pasti? Akankah itu menjadi suatu pemborosan?
Sisa masker bekas pakai juga menjadi limbah tak berguna. Ada baiknya memakai masker kain yang bisa dibersihkan/dicuci setelah pemakaian.
Namun, menurut saya masih banyak orang yang menggunakan masker dengan sia-sia. Sebagai guru saya telah berusaha memberikan edukasi dan pemahaman kepada murid-murid saya yang masih mengenakan masker agar lebih tepat guna dan bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H