Mohon tunggu...
Indah budiarti
Indah budiarti Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/indahbudiarti4992

Guru biasa dalam kesederhanaan. Berani mencoba selagi ada kesempatan. Menulis untuk keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mencium Sinar Purnama-Mu

11 November 2024   12:37 Diperbarui: 11 November 2024   12:45 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jiwa mati ini resah mencari Tuhan

Menanti jawaban dari pertanyaan yang kulambungkan padaNya

pada hampa yang menerawang malam

Di sana.. 

Kabut tipis tersisa dari ujung senja

Menolak pandangan mata ke istanaNya

Nurani ini tak mampu berkata-kata

Tercemar racun nelangsa

yang menebar ribuan curiga

Di mana Engkau... Tuhan

Mengapa tak Kau jawab satupun doa-doaku

atau Engkau memang membenciku 

dan mencoret namaku dari sekian banyak hambaMu

Sia-sia saja netra ini menembus kegelapan

darah membeku hingga di ujung malam

Sesaat sebelum fajar menyapa dunia

Kumohon sekali lagi

untuk mencium sinar purnamaMu

yang mengintip manja dari balik pohon kamboja

di atas pusaraku... 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun