Malam mengusik jiwa lalu pergi tanpa kata
Surya menapak jahat pada tubuh yang terluka
Angin datang memorakmorandakan mimpi yang telah tertata
lalu kutuk menyerbu langit dan penguasanya
Orang-orang melintas  di hadapanku
Dengan senyum dan tawa mereka atau raut wajah  yang menampakkan rasa iba
yang entah itu hanya pura-pura belaka
Bagiku langit seakan bersetubuh dengan bumi
dan menghimpitku begitu dalam
hingga aku terluka untuk yang kesekian kalinya
dan tenggelam dalam lautan kekecewaan
Dimana Engkau wahai Tuhanku...
Beritakan kepadaku, kapan sebaiknya aku robohkan pembatas antara aku dan Engkau
agar jiwa ini tak ditelan oleh malam dan terbakar oleh siangMu
Kabarkan segera kepadaku agar segera kurobohkan pembatas itu
untuk aku kembali kepadaMu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H