Mohon tunggu...
Indah budiarti
Indah budiarti Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/indahbudiarti4992

Guru biasa dalam kesederhanaan. Berani mencoba selagi ada kesempatan. Menulis untuk keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kurobohkan Pembatas Antara Aku dan Tuhan

6 Oktober 2024   22:27 Diperbarui: 7 Oktober 2024   01:10 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam mengusik jiwa lalu pergi tanpa kata

Surya menapak jahat pada tubuh yang terluka

Angin datang memorakmorandakan mimpi yang telah tertata

lalu kutuk menyerbu langit dan penguasanya

Orang-orang melintas  di hadapanku

Dengan senyum dan tawa mereka atau raut wajah  yang menampakkan rasa iba

yang entah itu hanya pura-pura belaka

Bagiku langit seakan bersetubuh dengan bumi

dan menghimpitku begitu dalam

hingga aku terluka untuk yang kesekian kalinya

dan tenggelam dalam lautan kekecewaan

Dimana Engkau wahai Tuhanku...

Beritakan kepadaku, kapan sebaiknya aku robohkan pembatas antara aku dan Engkau

agar jiwa ini tak ditelan oleh malam dan terbakar oleh siangMu

Kabarkan segera kepadaku agar segera kurobohkan pembatas itu

untuk aku kembali kepadaMu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun