Tengah Malam dan Kuingat Engkau

Tengah malam dan kuingat engkau

dari kokohnya kedua tangan hingga hitam kusam kulit tubuhmu

lalu engkau melambai memanggil-manggil namaku

dari bibirmu yang mengering di kedua ujungnya

kalimat yang terpatah-patah dan air mata

engkau masih sempat menitipkan pesan kepadaku, anakmu

Tengah malam dan kuingat engkau

saat waktu bahagia sempat mampir untuk kita

lalu engkau mengajakku untuk ucapkan syukur kepadaNya

kita masih bisa tertawa 

meskipun ringan tapi mampu terbang lepas hingga ke awan

Tengah malam dan kuusap air mataku sendiri

yang menetes dengan isak tangis

telah panjang waktu kita jalani bersama

kita pernah melangkah bersama

lalu Tuhan memanggilmu

dan tengah malam saat bisikanmu merasuk ke dalam jiwa

aku menangis sendirian, di tengah malam dan tanpamu

Ayah, aku rindu