Mohon tunggu...
Indah budiarti
Indah budiarti Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/indahbudiarti4992

Guru biasa dalam kesederhanaan. Berani mencoba selagi ada kesempatan. Menulis untuk keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Siniar Merdeka Untuk Indonesia

2 Mei 2024   13:19 Diperbarui: 2 Mei 2024   13:28 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemarin, kita masih bisa berkata-kata

pada apa yang kita rasa

dan pikiran mampu menjamu waktu yang mengetuk pintu realita kehidupan

Entah sejak kapan

Satu-persatu suara itu menuntun kata menjadi kalimat

yang memaksa kita untuk berjalan  di jalur yang ditentukan para penguasa dan pihak-pihak berkepentingan

Merenda peraturan menjerat cita-cita dan perlahan memadamkan karsa

Tidak boleh ada yang menangis diam-diam

atau mengutuk dalam kegelapan

Jangan biarkan Ki Hajar Dewantara meratap murka

dan Kartini mengutuk perempuan-perempuan negeri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun