Harapan baik pada bencana kabut asap akibat kebakaran hutan ini akan segera berakhir. Untuk itu bukan berarti layanan pendidikan yang diadakan secara darurat di setiap sekolah dilaksanakan tanpa pemikiran dan kebijakan dari para pemangku kepentingan dan pihak-pihak terkait.Â
Misal, dengan tetap mengadakan proses belajar mengajar secara tatap muka (luring) dengan memperhatikan hal-hal yang preventif seperti pengurangan jam belajar di sekolah dan keharusan memakai masker.
Jika diputuskan belajar daring, sebaiknya dinas terkait tetap mengontrol proses belajar mengajar daring  di setiap unit satuan pendidikan. Bisa jadi ada sekolah yang hanya memberikan tugas-tugas atau materi kepada siswanya melalui dokumen saja atau justru ada juga sekolah yang tidak pernah absen untuk mengadakan zoom/google meet setiap hari kepada para siswanya dengan materi dan tugas yang menumpuk.Â
Semua perlu keseimbangan dan pemikiran yang bijak agar tidak terjadi lagi learning loss dan menurunnya karakter pada diri siswa. Keseimbangan pada penggunaan teknologi yang disertai dengan pendampingan karakter siswa.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H