Mohon tunggu...
Indah budiarti
Indah budiarti Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/indahbudiarti4992

Guru biasa dalam kesederhanaan. Berani mencoba selagi ada kesempatan. Menulis untuk keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tips Membentuk Kelompok Belajar di Kelas Sekolah Dasar

29 Agustus 2023   22:22 Diperbarui: 30 Agustus 2023   01:30 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak cara bagi guru dalam membuat kelompok kerja murid khususnya saat jam pelajaran di sekolah. Memang menjadi hal yang sulit bagi guru untk dapat memahami masing-masing karakter muridnya. Tapi itulah hebatnya guru, seiring waktu ia akhirnya mampu mengenal, memahami dan akhirnya menjadi pendamping perkembangan karakter murid. 

Memperhatikan karakter perorangan, termasuk siapa yang aktif dan siapa pula yang pasif. Ini menjadi tolak ukur untuk membagi kelompok kerja baik itu kegiatan kerja kelompok pada bagian kognitif atau keterampilan.

Nah, lalu bagaimana guru dapat membagi kelompok kerja/tugas murid? Khusus untuk pelajar usia sekolah dasar, tentunya ini menjadi tugas guru yang menyita waktu. Mulai dari menentukan waktu dan tempat yang tepat hingga sampai pada menyediakan berbagai alternatif asesmen, membuka potensi, dukungan dan kesempatan bagi murid untuk belajar sesuai karakternya. 

Biasanya murid-murid di sekolah dasar akan senang sekali jika diberi kesempatan belajar dalam kelompok, hal ini dapat dijadikan dasar pembentukan karakter untuk menjadi pribadi yang adaptif. Diawali dengan semangat yang muncul pada diri para murid tentunya juga membuat semangat guru timbul.

Berikut adalah beberapa langkah umum pembentukan kelompok kerja murid yaitu:

  • Kenalkan dahulu tujuan dibentuknya kelompok kerja; menambah pengetahuan dan pengalaman belajar
  • Bentuk dahulu hubungan antara guru dan murid yang konstruktif

Di antara alternatif persiapan dalam membentuk kelompok kerja murid adalah  dengan menggunakan metode flipped learning, yang menjadi wadah bagi murid untuk mengembangkan rasa ingin tahu selain menjadi wadah kolaborasi antara guru dan murid maupun antar-murid. Selain itu metode ini juga dapat menciptakan lingkungan belajar yang fleksibel, memiliki budaya belajar serta materi belajar yang memiliki tujuan yang jelas.

Lalu bagaimana langkah selanjutnya dalam membentuk kelompok belajar ini agar terhindar dari hal-hal yang membuat guru menjadi serba salah seperti yang telah disampaikan di atas?

Khusus bagi murid sekolah dasar tentu hal ini dapat dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan. Ajaklah anak untuk berani mengenal semua teman dan yakinkan mereka bahwa dengan semakin banyak teman semakin luas pengetahuan yang didapatkan. Dan bagi guru yang menganggap hal ini adalah sulit, yuk ajak mereka untuk menentukan anggota kelompoknya dengan cara bermain. Tentu saja perlu persiapan yang matang, mulai dari konsep permainan, perlengkapan yang dibutuhkan serta pengelolaan waktu.   

Salah satu teknik membagi kelompok adalah dengan mengadakan permainan. Cara ini bertujuan untuk membangun karakter adaptif, rasa ingin tahu dan interaksi sosial. Ingatlah bahwa proses pembelajaran yang positif harus dilakukan dengan pikiran yang terbuka serta niat yang tulus. Memilih permainan untuk membentuk kelompok yang dapat membuat murid menerima semua teman sebagai anggota dalam kelompoknya.

Contohnya adalah permainan picky stick (permainan mengambil stik es krim). Saya akan spill bagaimana cara melakukan permainan ini. Setiap anak memiliki satu batang stik es krim dengan warna yang berbeda sejumlah kelompok yang mau dibentuk. 

Lalu setiap anak menuliskan namanya di salah satu sisi stik. Untuk satu sisi stik lain, anak menuliskan salah kelebihan yang ia miliki (kemampuan keterampilan atau sifat). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun