Mohon tunggu...
Indah budiarti
Indah budiarti Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/indahbudiarti4992

Guru biasa dalam kesederhanaan. Berani mencoba selagi ada kesempatan. Menulis untuk keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Si Badut itu Tak Lagi Lucu

17 Maret 2021   23:08 Diperbarui: 20 Maret 2021   17:04 2570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pinggiran jalan yang saya lalui setiap hari sepulang kerja atau sebaliknya, selalu terlihat sosoknya yang gemuk. Badannya yang berbulu lembut dengan kedua telapak kaki yang terlihat lebih besar dari ukuran telapak kaki manusia pada umumnya.

Kepalanya diangguk-anggukkan seperti burung kutilang, kadang digeleng ke kiri dan kanan.

Kepada pengguna jalan, dia melambai-lambaikan tangan sambil menggoyangkan badannya . Sayangnya, jarang yang tertarik atau berhenti sesaat untuk sekedar menontonnya.

Pandemi Covid 19 ini jelas membuat semua orang harus memutar otak untuk dapat melanjutkan hidup, terutama di bidang ekonomi. Beberapa bertahan pada pekerjaannya, namun tak sedikit pula yang harus mencoba peruntungannya di berbagai usaha. Salah satunya adalah usaha untuk menambah pemasukan atau sekadar untuk mengisi kantong celana.

Seperti badut-badut yang beraksi di pinggir jalan, bergoyang dan berjoget demi mendapatkan pundi-pundi rupiah.

Dengan beraneka kostum yang kebanyakan menggambarkan karakter atau tokoh film kartun, si manusia badut ( begitulah saya menyebutnya ) rela mengais rejeki. Dengan usaha yang tak mudah, bersedia untuk pengap-pengapan, terkadang tubuh harus kuat menahan kostum pada bagian kepala. 

Ditambah lagi dengan beratnya baju yang umumnya berbahan tebal dan berbulu. Tak sampai di situ, si manusia badut pun harus banyak bergerak tiap menit, untuk menarik orang yang lalu lalang. 

Ya, dia tak lantas diam berdiri di pinggir jalan itu. Harus bergoyang, berjoget, atau melakukan gerakan-gerakan yang lucu. Berharap banyak yang dengan ikhlas, memberikan imbalan untuk sebuah hiburan sesaat.

Saya ingat sekitar lima belas tahun yang lalu menemani badut-badut beraksi dalam sebuah acara ulang tahun. Saya sempat mengisi waktu luang sebagai MC atau pembawa acara pada acara ulang tahun anak-anak. 

Oleh pemilik agen atau party organizer, saya diberi kesempatan untuk bertugas bersama badut-badut dalam berbagai karakter yang akan memeriahkan acara itu, sesuai dengan request atau permintaan sang empunya acara. 

Persiapan saya lakukan satu atau dua hari sebelum acara. Dari mulai menyusun acara, menyiapkan beberapa permainan, dan tentu saja bersama badut-badut lucu itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun