Mohon tunggu...
Indah  Azzahroh
Indah Azzahroh Mohon Tunggu... Lainnya - DPL : Putra Apriadi Siregar, SKM, M.Kes

Mahasiswa PBL-DR Kelompok 12 UINSU Fakultas Kesehatan Masyarakat Stambuk 2017

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada Demam Berdarah Dengue di Masa Pandemi

21 Agustus 2020   01:15 Diperbarui: 21 Agustus 2020   01:28 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ditengah meningkatnya kasus Pandemi Covid-19, angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia juga mengalami peningkatan. Pertanggal 03 Juli 2020 Kementerian Kesehatan melaporkan kasus DBD sudah mencapai lebih dari 700 ribu kasus.

Demam berdarah dengue atau biasa disebut DBD adalah penyakit menular akibat virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.  Nyamuk aedes aegypti ini menyukai air bersih yang tergenang sebagai tempatnya untuk bersarang. DBD biasanya terjadi menjelang pertengahan tahun seperti sekarang ini.

Ditengah Pandemi Covid-19 dan meningkatnya kasus DBD di Indonesia saat ini, kita harus lebih waspada dengan selalu menjaga kebersihan, terutama dimulai dari rumah kita masing-masing untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk dirumah dan di lingkungan sekitar rumah kita.

Ada pun ciri-ciri gejala  DBD yang paling umum yaitu mengalami demam tinggi hingga 40 derjat celcius. Biasanya gejala DBD tidak langsung muncul, seseorang akan merasakan gejala pada  4-10 hari setelah digigit oleh nyamuk yang membawa virus dengue.

Gejala lain dari DBD ialah mengalami sakit kepala, nyeri tulang, nyeri otot, mual, muncul bintik merah dikulit, hingga mengalami pendarahan pada hidung dan gusi. Bintik-bintik merah yang timbul pada permukaan kulit merupakan tanda terjadinya pendarahan pada kulit akibat turunnya trombosit.

Demam berdarah dengue bisa berkembang menjadi kondisi yang sangat parah dan merupakan kegawatan,  atau disebut dengan shock syndrome apabila mengalami gejala berupa muntah, nyeri perut, perubahan suhu tubuh dari demam menjadi dingin atau hipotermia, serta melambatnya denyut jantung. Bahkan DBD menyebabkan kematian ketika penderitanya mengalami syok karena terjadinya pendarahan.

Di masa Pandemi saat ini, sangat memungkinkan seseorang yang terinfeksi Covid-19, juga berisiko terinfeksi demam berdarah dengue (DBD). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa wilayah dengan banyaknya kasus DBD merupakan wilayah yang tinggi dengan kasus Covid-19. Seperti di Jawa Barat, Lampung, NTT, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Sulawesi Selatan.

Langkah utama pencegahan DBD yaitu dengan melakukan 3M, yakni :

1. Menguras/mengeringkan penampungan air bersih
2. Menutup kolam/wadah penampungan air, dan
3. Mengubur barang bekas atau mendaur ulang limbah bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk.

Langkah-langkah pencegahan DBD yang paling mudah ialah jangan menggantungkan pakaian bekas pakai yang berpotensi menjadi tempat nyamuk untuk bersembunyi atau bersarang di dalam rumah. Serta lakukan kebiasaan baru untuk membersihkan diri setelah tiba dirumah, dan segera mencuci pakaian yang kita pakai setelah aktivitas diluar rumah. Dengan sejalannya pesan dari pemerintah untuk memberantas Covid-19, sekaligus mencegah DBD.

Belum ditemukannya obat spesifik untuk melawan DBD, pemberian obat pada penderita hanya untuk mengurangi gejalanya seperti demam, nyeri, serta mencegah terjadinya komplkasi. Selain itu penderita DBD dianjurkan untuk banyak beristirahat dan minum air putih secukupnya agar tidak terjadinya dehidrasi.

"Untuk itu, mari lindungi diri dan keluarga kita, mulai dari rumah kita untuk melawan COVID-19 dan mencegah DBD. Tetap jaga kesehatan  dan semangat".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun