Adis adalah bukti bahwa mimpi besar membutuhkan keberanian untuk mencoba, bahkan ketika dunia terasa terlalu luas untuk dijangkau. Ia berpesan kepada generasi muda, "Jangan takut gagal, karena setiap kegagalan adalah jembatan menuju kesuksesan." Dalam setiap kata yang ia ucapkan, ada keyakinan bahwa keberhasilan bukanlah hadiah, tetapi hasil dari perjalanan panjang yang penuh peluh dan doa.
Di Telkom University, kisah Adis menjadi obor yang menerangi jalan bagi mahasiswa lainnya. Ia mengajarkan bahwa mimpi tidak hanya untuk mereka yang memiliki segalanya, tetapi juga untuk mereka yang berani memulai dari nol. Adis adalah pelopor, pelita, dan bukti nyata bahwa dengan semangat, kerja keras, dan doa, segala sesuatu mungkin terjadi.
Telkom University: Tempat Dimana Mimpi Tumbuh
Telkom University, dengan program-programnya yang mendukung pengembangan mahasiswa, telah menjadi rumah bagi banyak pemimpi seperti Adis. Kampus ini tidak hanya menyediakan pendidikan, tetapi juga lingkungan yang memungkinkan mahasiswa untuk berkembang. Program pembinaan lomba, pelatihan kepemimpinan, dan pendanaan kompetisi adalah sebagian dari upaya kampus untuk memastikan setiap mahasiswa dapat mengejar impian mereka tanpa batas.
Adis mungkin telah membuka jalan, tetapi kisahnya adalah awal dari banyak kisah lainnya. Di lorong-lorong kampus, di sudut-sudut perpustakaan, dan di ruang-ruang kelas, ada ribuan mahasiswa yang kini terinspirasi untuk bermimpi lebih besar, bekerja lebih keras, dan percaya bahwa mereka juga bisa mencapai bintang-bintang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H