Mohon tunggu...
Indah ayu Putri purnama
Indah ayu Putri purnama Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis

Telkom University

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendekatan Apriori: Mekanisme, Keunggulan, Kelemahan, dan Contoh Aplikasinya

10 Januari 2025   10:35 Diperbarui: 10 Januari 2025   10:50 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekuatan dan Kelemahan Apriori

Seperti seorang detektif, Apriori memiliki kelebihan dan keterbatasannya. Ia sangat efektif dalam dataset kecil hingga sedang. Mudah dipahami dan diterapkan, algoritma ini adalah alat favorit bagi pemula dalam analisis data. Namun, kelemahannya muncul saat menghadapi dataset raksasa. Proses iteratifnya menjadi lambat, dan konsumsi memorinya melonjak---seperti detektif yang kehilangan jejak di hutan yang terlalu lebat.

Sebuah Contoh Kasus

Mari kita masuk ke dunia nyata. Sebuah supermarket ingin memahami kebiasaan pelanggan. Dari transaksi berikut:

  • T1: Roti, Mentega, Susu
  • T2: Roti, Mentega
  • T3: Susu, Keju
  • T4: Roti, Susu
  • T5: Mentega, Susu, Keju

Langkah pertama, algoritma mencatat frekuensi:

  • Roti: 3 kali
  • Mentega: 3 kali
  • Susu: 4 kali
  • Keju: 2 kali

Kemudian, kombinasi barang diuji:

  • Roti & Mentega muncul dua kali.
  • Susu & Mentega tiga kali.

Hasilnya? Algoritma menemukan pola seperti:
"Pelanggan yang membeli mentega cenderung juga membeli susu."

Berdasarkan ini, supermarket mungkin memutuskan untuk menempatkan kedua produk itu berdekatan atau menawarkan diskon kombo.

Menggali Lebih Dalam

Algoritma Apriori adalah pengingat akan bagaimana pola sederhana dapat membuka wawasan besar. Di balik kesederhanaan roti, mentega, dan susu, terdapat cerita---cerita tentang bagaimana manusia membuat keputusan yang kadang tak disadari. Dan bagi mereka yang memahami algoritma ini, data bukan lagi sekadar angka, melainkan kisah yang penuh makna.

Bukankah itu keajaiban sejati?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun