Mohon tunggu...
indah ayu purboningrum
indah ayu purboningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Hobi : Menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Terima Kasih Bapak Ibu, Malaikatku Sepanjang Waktu

28 November 2023   21:33 Diperbarui: 28 November 2023   21:39 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup aman dan nyaman dalam dekapan kedua orang tua menjadi momen-momen berharga yang tak pernah ternilai oleh materi. Kebahagiaan pun terus menyelimuti saat orang tua terus membersamai dalam setiap proses untuk mencapai sebuah kejayaan. Terima kasih Bapak Ibu yang senantiasa ada dalam suka maupun duka.

Ibu, perempuan tangguh yang selalu menjadi garda terdepan ketika anaknya mengalami kesulitan. "Bu, tolong ajari aku ini", "Bu dimanakah seragam sekolahku", "Bu, besok aku harus membawa peralatan ini". 1001 masalah rasanya akan selesai dengan sekejap  apabila seorang ibu sudah turun tangan. Tangan ajaibnya selalu mampu mengukir senyum lega untuk anak-anaknya.

Terima kasih Ibu sudah mau mengorbankan banyak hal untuk anak yang saat ini belum bisa membanggakan. Terima kasih Ibu sudah dengan sudi menyembunyikan rasa sedih dan kecewa yang selalu tak bisa kau ceritakan demi kebahagiaan anakmu. Terima kasih Ibu atas segala tawa yang berusaha kau hadirkan pada situasi yang begitu pilu.

Bapak, pahlawan yang siap menerjang badai demi keselamatan para keluarganya. Rela banting tulang demi keinginan putra-putrinya. Terima kasih Bapak sudah ikhlas panas-panas untuk terus membuat bahagia anggota keluarga. Terima kasih Bapak selalu mendukung apa yang anaknya lakukan. Terima kasih atas segala hal baru yang dapat anakmu ini lakukan karenamu.

Terima kasih atas kepercayaan yang kau berikan kepada anakmu ini sehingga ia lahir menjadi anak yang berani menghadapi hal-hal rumit. Ia tidak terlalu takut menjalani kehidupan yang cukup kejam dan tidak selalu memihak.

Terima kasih Bapak dan Ibu atas pengorbanan yang entah sudah berapa ratus kali. Jasa-jasamu mungkin tak akan terbalaskan dengan baktiku, tapi aku berharap kelak dapat sedikit meringankan beban yang selama ini kalian pikul bersama. Tolong bertahan lebih lama lagi, aku ingin melihat senyum indah dari kedua malaikat sepanjang waktuku.

Indah Ayu Purboningrum dan Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M. Hum. (Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sebelas Maret)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun